panjikendari.com – Hujan berkepanjangan di wilayah Kota Kendari dan sekitarnya mengakibatkan Sungai Wanggu serta beberapa anak sungai meluap dan merendam sejumlah rumah di bantaran sungai, Senin 25 Juni 2018.
Pantauan panjikendari.com, beberapa rumah di pinggir Sungai Wanggu wilayah Kelurahan Lepolepo, Kecamatan Baruga, tepatnya sekitar jembatan yang menghubungkan wilayah Lepolepo dan Kampus Baru UHO, terendam banjir.
Terlihat warga korban banjir mengamankan barang-barangnya pada tempat yang tidak terjangkau banjir. Ada juga yang mengangkut perabotan rumah dengan menggunakan pick up.
“Rumahnya pak Arman, mantan Lurah Lepolepo,” jawab seorang warga, Herdi, saat membantu keluarga Arman mengangkut kursi ke mobil pick up untuk diamankan di tempat lain.
Warga korban banjir lainnya terlihat pasrah. Mereka hanya membawa barang yang bisa dibawa dan memilih mengungsi di ketinggian.
Di wilayah ini merupakan langganan banjir setiap hujan turun dalam intensitas yang lama. Tak heran, saat hujan berhari-hari kembali mengguyur kota ini, lokasi tersebut terendam lagi.
Hadir di lokasi banjir anggota DPRD Kota Kendari La Ode Ali Akbar. Politikus Partai Gerindra itu mengaku prihatin dan terpanggil secara moril untuk melihat warganya yang sedang terpapar banjir.
Tak lupa, Iwan Kambara -sapaan La Ode Ali Akbar- menyalurkan logistik untuk sekedar membantu meringankan beban penderitaan para korban banjir.
Selain di sekitar Sungai Wanggu Lepolepo, banjir juga merendam di bantaran sungai antara kawasan Pasar Panjang dan Kampus STIK Avicenna.
Nasib serupa juga terjadi di sisi sebelah Sungai Wanggu, yakni di Lorong Mata Air 3 Kampus Baru UHO Kendari. Beberapa rumah ikut terendam banjir.
Begitu juga dengan rumah-rumah warga di pinggir kali dekat STIKES Karya Kesehatan Kendari di Anduonohu, mengalami nasib yang sama. Kampus STIKES Karya Kesehatan Kendari pun ikut tergenang.
Beberapa rumah di sekitar kali Perumnas Poasia, juga terendam banjir. Pantauan panjiekendari.com, petang tadi, air mulai surut. Warga terlihat membersihkan lumpur yang masuk dalam rumah.
Lokasi yang lumayan parah terlihat di sekitar HBM Square atau di sekitar gerbang masuk BTN Wirabuana. Jalur transportasi di titik tersebut, terputus.
Pengendara terpaksa mengalihkan arah kendaraannya ke jalur lain yang lebih aman. Sejumlah rumah di wilayah ini ikut tergenang.
Kondisi yang sama juga terlihat di Jalan Kedondong tepatnya di sekitar Kafe Miyabi. Meskipun tidak putus, namun arus lalu lintas di jalur ini cukup terganggu karena adanya banjir kiriman dari HBM Square.
Kondisi jalan yang sempit membuat warga setempat mengarahkan setiap pengendara agar tidak keluar bahu jalan.
Hujan yang berturut-turut selama beberapa hari terakhir ini benar-benar menyita perhatian. Di saat menjelang pemilihan gubernur Sulawesi Tenggara, sebagian warga disibukkan dengan musibah banjir.
Pihak Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memprediksi, hujan masih akan terjadi hingga tiga hari kedepan.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Adi Istiyono, menyampaikan, fenomena alam ini terjadi karena adanya anomali cuaca.
Karena itu, Adi mengimbau kepada masyarakat yang bermukim di daerah aliran sungai agar waspada terhadap ancaman banjir. (jie)