panjikendari.com – Sejak dibangun beberapa tahun lalu, pelabuhan Pelni Maligano di wilayah Muna Timur Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, belum difungsikan hingga saat ini. Padahal, ada miliaran rupiah uang negara yang dikucurkan untuk membangun pelabuhan tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Muna, Drs H La Ode Nifaki Toe, mengungkapkan, pelabuhan yang pembangunanya didanai melalui APBN tersebut telah menghabiskan dana miliaran rupiah.
Namun, kata dia, sangat disayangkan sejak selesai dibangun tahun 2015, pelabuhan yang sejatinya dapat disinggahi kapal-kapal Pelni dan moda transportasi laut lainnya itu tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Menurut Nifaki, pelabuhan Pelni tersebut sebenarnya sudah pernah difungsikan untuk melayani kebutuhan transportasi rute Kendari-Maligano-Raha dan sebaliknya.
“Tapi karena ada demonstrasi penolakan oleh penyedia jasa pelayaran rakyat saat itu sehingga dihentikan,” terang Nifaki saat dikonfirmasi jurnalis panjikendari.com melalui selulernya, Sabtu 20 Oktober 2018.
Nifaki mengakui kalau pemanfaatan pelabuhan Pelni Maligano merupakan kewenangan Dinas Perhubungan Provinsi Sultra dan Syahbandar.
Hanya saja, lanjut dia, karena adanya penolakan tersebut sehingga pelabuhan Pelni Maligano tidak dimanfaatkan. “Mungkin karena belum adanya kesamaan persepsi antara masyarakat penyedia jasa pelayaran rakyat dengan pihak-pihak terkait,” katanya.
Lebih jauh Nifaki menyampaikan, tidak termanfaatkannya pelabuhan Pelni Maligano tersebut berdampak pada terganggunya program-program Pemda Muna dalam pengembangan pelabuhan di Muna kedepan.
“Pelabuhan Pelni Maligano ini kan menjadi salah satu temuan nasional, karena tidak berfungsi. Akibatnya, rencana Bupati Muna untuk mengembangkan pelabuhan Kota Raha menjadi terkendala.”
“Misalnya, pak Bupati Muna, merencanakan pembangunan pelabuhan barang. Pelabuhan kontainer. Tapi karena sudah ada data di kementerian perhubungan bahwa ada pelabuhan yang sudah dibangun di Muna tetapi tidak digunakan, maka hal itu menjadi catatan tersendiri bagi kementerian untuk Pemda Muna dalam rencana pengembangan pelabuhan,” terangnya.
Olehnya itu, kata Nifaki, pihak Dinas Perhubungan Muna atas instruksi Bupati Muna akan mengambil inisiatif dalam rangka membangun koordinasi dan komunikasi dengan pihak-pihak terkait, khususnya Dishub Sultra dan Syahbandar, untuk mencarikan solusi supaya pelabuhan Pelni di Maligano bisa difungsikan.
Bagi Nifaki, selain untuk mendukung program-program pengembangan pelabuhan di Muna, pemanfaatan pelabuhan Pelni di Maligano juga cukup penting untuk membuka akses transportasi laut dalam rangka membangun koneksitas antar-pulau serta menggerakkan sektor strategis ekonomi lokal sebagai program Nawa Cita Presiden RI Joko Widodo.
Saat ditanya apakah dengan dimanfaatkannya kembali pelabuhan Pelni Maligano tidak akan mengganggu sumber pendapatan penyedia jasa pelayaran rakyat, Nifaki mengatakan, hal itu sudah diantisipasi oleh Pemda Muna.
Menurut Nifaki, tahun ini sudah dianggarkan untuk pembangunan pelabuhan rakyat di Desa Raimuna untuk mengakomodasi kepentingan para penyedia jasa pelayaran rakyat.
“Pelabuhan Pelni Maligano ini kan untuk kapal-kapal besar, untuk melayani transportasi laut dari Raha-Maligano-Kendari. Artinya, kalau pelabuhan ini difungsikan maka masyarakat Muna Timur yang hendak ke Kendari tidak perlu lagi menyeberang ke Raha. Tinggal langsung saja,” katanya.
Penulis: Jumaddin Arif