panjikendari.com – Sulawesi Tenggara (Sultra) merupakan salah satu provinsi yang terpilih sebagai daerah pelaksanaan proyek Nattional Support for Local Investment Climate/National Support for Enhancing Local and Regional Economic Development (NSLIC/NSELRED).
Hanya lima kabupaten/kota di Sultra yang dijadikan sebagai pilot project proyek NSLIC/NSELRED, yaitu, Kota Kendari, Kota Baubau, Konawe Selatan, Bombana, dan Kabupaten Wakatobi.
Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi berharap, proyek yang merupakan hasil kerjasama pemerintah Kanada dan Bappenas tersebut dapat memberikan kontribusi yang maksimal dalam mendukung target pencapaian kinerja pemerintahan dalam pembangunan ekonomi dan penguatan iklim investasi.
Harapan itu disampaikan pelaksana harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Bustam, mewakili Ali Mazi saat membuka kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) perkembangan NSLIC/NSELRED di Sultra yang diselenggarakan di salah satu hotel di Kota Kendari, Kamis 25 Oktober 2018.
Hadir dalam kegiatan itu Senior Staf Direktorat Pakan Kementan RI Trimastuti Andajani, Analisis Pemerintahan Direktorat Kerjasama dan Pengembangan Kapasitas Kemendes RI Muhammad Fauzani Taufik, Tenaga Ahli Pengembangan Wilayah Bappenas Dimas Widiyanto, Kepala Bappeda Sultra Robert, Kepala Bappeda Konsel Saala, Rektor Universitas Halu Oleo Prof Zamrun, dan Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) Bambang Indro Yuwono.
Bustam menuturkan, Pemprov Sultra sangat berterima kasih kepada pemerintah Kanada yang telah mempercayakan provinsi Sulawesi Tenggara sebagai salah satu daerah yang kebagian proyek NSLIC.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa program nasional proyek NSLIC untuk meningkatkan lapangan kerja dan pendapatan masyarakat miskin melalui peningkatan ekonomi lokal dan regional, dan perbaikan iklim investasi serta peningkatan akses pelayanan pembukaan usaha baru, koperasi dan UKM,” katanya.
Proyek NSLIC, kata dia, sejalan dengan visi gubernur terpilih yaitu terwujudnya Sulawesi Tenggara yang aman, maju, sejahtera, dan bermartabat. Misi yang sangat bersinergi dengan proyek ini adalah misi mendukung daya saing wilayah melalui penguatan ekonomi lokal dan peningkatan investasi serta misi meningkatan produktivitas dan kemitraan antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam rangka peningkatan daya saing daerah melalui pembangunan dan perbaikan infrastruktur dan aspek-aspek sosial ekonomi.
Lebih jauh Bustam menyampaikan, Sultra terdiri dari 17 kabupaten/kota memiliki berbagai komoditas yang sangat potensial untuk dikembangkan bagi kesejahteraan masyarakat, baik di sektor pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan, kehutanan, maupun pertambanagn.
Namun demikian potensi yang besar tersebut terkendala infrastruktur, peningkatan nilai tambah, peningkatan sumberdaya manusia, dalam rangka peningkatan daya saing daerah. “Kehadiran proyek NSLIC di daerah ini diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam upaya mengatasi permasalahn dan tantangan yang dihadapi,” harapnya.
Sementara itu, Direktur NSLIC/NSELRED, Rino A Sa’danoer, menjelaskan, proyek NSLIC merupakan program kerja sama antara Indonesia melalui Bappenas dan pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada (GAC).
Proyek ini, menurut Rino, fokus pada peningkatan kapasitas bagi pengembangan iklim usaha dan pengembangan ekonomi lokal di daerah.
Dalam kegiatan ini, dilakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara pihak NSLIC, Pemda Konsel, UHO Kendari, dan UMK, dalam rangka pembangunan usaha peternakan sapi yang terintegrasi dengan pertanian, di daerah Konsel tahun 2018.
Penulis: Jumaddin Arif