panjikendari.com – Lima kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara terpilih menjadi percontohan proyek (pilot project) National Support for Local Investment Climate/National Support for Enhancing Local and Regional Economic Development (NSLIC/NSELRED).
Kelima kabupaten/kota tersebut meliputi; Kota Kendari, Konawes Selatan, Wakatobi, Bombana, dan Kota Baubau.
Direktur Proyek NSLIC/NSELRED, Dr Rino A Sa’danoer, menjelaskan, proyek NSLIC/NSELRED merupakan program kerja sama antara pemerintah Indonesia melalui Bappenas dan pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada (GAC).
Proyek ini, kata Rino, fokus pada peningkatan kapasitas bagi pengembangan iklim usaha dan pengembangan ekonomi lokal di daerah. Khusus di Sulawesi, ada dua provinsi yang kebagian melaksanakan proyek tersebut, yakni, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Provinsi Gorontalo.
Rino menyampaikan, Sultra dan Gorontalo masuk sebagai daerah pelaksanaan program NSLIC/NSELRED karena sudah ada sejarah kerja sama yang panjang antara pemerintah Kanada dan dua pemerintah provinsi tersebut.
“Katakanlah kalau kerja samanya sudah pas, maka bisa dilanjutkan,” kata Rino.
Sedangkan lima daerah di Sultra terpilih sebagai pilot atau percontohan program NSLIC/NSELRED melalui seleksi berdasarkan kriteria yang ada. “Dari pilot tersebut diharapkan dapat direplikasi oleh kabupaten lain kedepannya,” harapnya.
Menurut Rino, program ini digelontorkan dalam bentuk dana hibah untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lapangan.
“Ada beberapa pelatihan-pelatihan yang diberikan, mulai dari pelatihan perencanaan, pengembangan komoditas unggulan, menangani demo plot (demplot) pengembangan sapi, pengembagan rumput laut, pengembangan institusi, dan kegiatan lainnya,” terang Rino di sela-sela kegiatan monitoring perkembangan proyek NSLIC/NSELRED di Sultra yang diselenggarakan di Swiss-Belhotel Kendari, Rabu, 15 Agustus 2018.
Kegiatan monitoring tersebut dihadiri oleh para pemangku kebijakan di lima kabupaten/kota yang mendapat bantuan program NSLIC/NSELRED. Monitoring tersebut, menurut Rino, dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada 5 kabupaten/kota selama 7 bulan pelaksanaan NSLIC/NSELRED sepanjang tahun 2018.
Selain itu, lanjut Rino, monitoring juga dilakukan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi di lapangan selama pelaksanaan program proyek NSLIC/NSELRED.
“Di NSLIC/NSELRED, penyelesaikan kendala bersifat strategis agar tidak terulang kedepannya. Namun, secara umum hasilnya positif, dan mudah-mudahan seterusnya begitu,” ujar Rino. (jie)