panjikendari.com – Bupati Muna Barat La Ode M Rajiun Tumada baru saja menerima penghargaan Dwija Praja Nugraha tahun 2019. Penghargaan bidang pendidikan tersebut diserahkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim mewakili Presiden RI Joko Widodo, pada acara puncak HUT ke-74 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN)di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu 30 November 2019.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Pengurus Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) atas perhatian dan komitmen tinggi Bupati Muna Barat terhadap pembangunan pendidikan, profesionalitas, dan kesejahteraan guru, serta PGRI.
Bupati Muna Barat La Ode M Rajiun Tumada, usai menerima penghargaan tersebut mengatakan, mewakili Pemda dan masyarakat Muna Barat, dirinya berterima kasih atas penghargaan yang telah diberikan.
“Ini adalah penghargaan luar biasa bagi kami Pemda Muna Barat. Tentu, ini akan menjadi motivasi bagi kami untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di bidang pendidikan,” kata Rajiun, kepada jurnalis panjikendari.com, melalui sambungan telepon seluler, dari Jakarta, Sabtu siang, 30 November 2019.
Menurutnya, dari jumlah 500 lebih kabupaten/kota di seluruh Indonesia, hanya sekitar 18 kepala daerah yang mendapatkan penghargaan dimaksud, setelah PB PGRI melakukan penilaian dan verifikasi terhadap sejumlah indikator. Dan untuk Sulawesi Tenggara hanya Muna Barat yang dapat.
Rajiun menuturkan, berdasarkan keterangan yang diperolehnya baik dari Kemendikbud maupun dari PB PGRI, ada beberapa indikator penilaian yang menjadikan Muna Barat memperoleh penghargaan tertinggi bidang pendidikan tersebut.
Indikatornya, sebut Rajiun, antara lain; Pemda Mubar memberikan seragam sekolah gratis kepada pelajar di berbagai jenjang pendidikan, baik negeri maupun swasta, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, Madrasah Ibtidaiyah, dan Madrasah Tsanawiyah.
Seragam dan perlengkapan sekolah yang diberikan secara gratis tersebut, kata Rajiun, meliputi sepatu, kaos kaki, celana dan baju tiga pasang, dasi, dan topi.
Kemudian, lanjut dia, indikator lainnya adalah Pemda Mubar memberikan beasiswa kepada para pelajar berprestasi, serta memberikan insentif kepada guru-guru non-PNS.
Bukan hanya itu, Rajiun mengatakan, dengan anggaran yang terbatas, Muna Barat yang masih tergolong muda pasca-mekar dari Kabupaten Muna, tetap konsisten mengalokasikan minimal 10 persen dari APBD untuk bidang pendidikan.
“Apa yang menjadi program nasional 10 persen untuk pendidikan, menjadi kewajiban bagi kami pemerintah daerah untuk ditindaklanjuti ke seluruh wilayah yang ada di 11 kecamatan, 81 desa, dan 5 kelurahan, kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan,” katanya.
Peningkatan sumber daya manusia dan pemenuhan sarana prasarana, tambah Rajiun, akan menjadi perhatian Pemda Mubar dalam melaksanakan pembangunan bidang pendidikan, yang muaranya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan berdaya saing tinggi.
Lagi-lagi, Rajiun menyampaikan, penghargaan yang diberitakan tersebut akan menjadi motivasi bagi Pemda dan masyarakat Muna Barat untuk saling mendukung dalam melaksanakan pembangunan di wilayah Muna Barat. Bukan pembangunan di bidang pendidikan saja, melainkan pembangunan di segala bidang. (jie)