panjikendari.com – Anggota DPRD Kota Kendari, Hj Nini Rianti SP, Rabu 3 Oktober 2018, turun menemui konstituennya di Kelurahan Pondambea, Kecamatan Kadia, melalui kegiatan reses.
Tercatat sejak dilantik 22 November 2017, Nini Rianti, pengganti antar-waktu anggota DPRD Kota Kendari Aladin, baru tiga kali melakukan reses. Reses di Kantor Kelurahan Pondambea adalah kali ketiga.
Jalannya reses dipandu Lurah Pondambea Juanda SE. Dihadiri ketua RW, ketua RT, dan tokoh-tokoh masyarakat kelurahan setempat.
Kesempatan tersebut benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat. Satu per satu mereka menumpahkan apa yang menjadi uneg-uneg mereka.
Paling santer soal infrastruktur jalan di beberapa lorong yang tak kunjung diaspal. Masih berdebu. Khususnya di Lorong Segar dan Lorong Valentine. Padahal sudah empat tahun diusulkan melalui musrembang; musyawarah perencanaan pembangunan. Nini Rianti jadi penampungan janji masa lalu.
“Sudah empat tahun diusulkan melalui musrembang, Alhamdulillah sampai saat ini belum juga terealisasi (diaspal). Bahkan ada salah satu anggota dewan menyampaikan bahwa tahun 2018 ini akan dikerja, katanya sudah ada CV, sudah diukur-ukur juga tapi Alhamdulillah belum teraspal juga,” ungkap Ketua RW 03, Asman Mekuo SE.
Mantan sekretaris Panwas Kota Kendari ini berharap, kondisi jalan di dua lorong tersebut dapat menjadi perhatian pemerintah. “Kami berharap, ibu Nini Rianti bisa memperjuangkan ini, supaya bagaimana jalanan di lorong itu bisa mulus seperti lorong-lorong yang lain,” pinta Asman.
Menanggapi hal itu, Nini Rianti menyampaikan, pengaspalan jalan di beberapa lorong, khususnya Lorong Segar, sebenarnya sudah masuk dalam program pemerintah kota.
Namun karena kondisi pendapatan daerah yang tidak sesuai target mengakibatkan sejumlah program kegiatan tidak terlaksanana, salah satunya pengaspalan di Lorong Segar.
Politikus PAN ini mengatakan, dirinya akan kembali mendorong agar apa yang menjadi harapan masyarakat Pondambea, dan masyarakat di Kecamatan Kadia dan Wuawua dapat terakomodasi pada tahun 2019.
Bukan saja soal jalan, namun kata Nini, termasuk kegiatan skala prioritas lainnya, seperti pembenahan drainase, peningkatan ekonomi masyarakat, pemberdayaan perempuan, serta peningkatan pelayanan publik.
“Di tahun 2018 ini saya terus terang belum bisa berbuat apa-apa, karena saya masuk di dewan belum cukup setahun. Insya Allah, dengan sisa waktu yang ada, saya akan coba mendorong apa yang menjadi harapan bapak ibu sekalian, melalui pembahasan APBD 2019 nanti,” kata Nini Rianti di hadapan masyarakat peserta reses.
Penulis: Jumaddin Arif