panjikendari.com – Budidaya tanaman sayuran dengan teknologi hidroponik yang sedang dikembangkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, mengundang daya tarik masyarakat sekitar kampus.
Setelah sebelumnya sejumlah pelajar datang menambah pengetahuan tentang bercocok tanam organik, pada Sabtu, 16 Agustus 2019, giliran ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sub Unit Fakultas Pertanian UHO Kendari berkunjung ke kebun hidroponik tersebut.
Sedikitnya 15 pengurus DWP Sub Unit Fakultas Pertanian UHO Kendari yang diketuai oleh Uni Wahyuni datang belajar tentang tata cara menanam sayur dengan sistem hidroponik.
Di sana mereka disambut sejumlah mahasiswa KKN Tematik UHO Kendari yang memang sedang menerapkan teknologi hidroponik tanaman sayur di Rumah Pembibitan yang dibangun melalui program bina lingkungan PT Pertamina tersebut.
Ketua Kelompok Mahasiswa KKN Tematik untuk kelompok penerapan teknologi hidroponik, Sahril, memaparkan tentang teknik budidaya sayuran dengan sistem hidroponik vertikultur di hadapan ibu-ibu DPW.
Kata Sahril, teknologi hidroponik merupakan salah satu teknik budidaya yang saat sedang diminati oleh masyarakat luas, terutama di kota-kota besar yang padat permukiman dan memiliki lahan sempit, tak terkecuali di Kota Kendari.
Teknologi hidroponik, kata Sahril, cocok diterapkan di pekarangan rumah untuk memenuhi kebutuhan sayuran dalam keluarga. Apalagi, teknik hidroponik ini hanya menggunakan bahan-bahan yang lebih hemat dan tanpa menggunakan tanah untuk media tanamnya.
“Kita gunakan pipa paralon, cara buatnya sangat sederhana dan murah. Kalau teknik konvensional menggunakan tanah sebagai media tanam maka pada teknik hidroponik ini hanya memanfaatkan air sebagai medianya,” terang Sahril.
Kebutuhan airnya, lanjut Sahril, lebih sedikit dibandingkan dengan budidaya konvensional yang menggunakan tanah sebagai media tanam. Pada teknik hidroponik, air dibutuhkan tidak banyak namun kaya nutrisi, dialirkan dengan pompa air (water pump) yang biasa digunakan pada akuarium.
Adapun jenis tanaman sayur yang dibudidayakan dengan teknik hidroponik tersebut meliputi pakcoy (sawi sendok), selada, kangkung, dan tanaman seledri.
“Tapi kami lebih banyak menanam sayur pakcoy dan selada. Selain memberikan motivasi kepada masyarakat Kelurahan Kambu untuk menerapkan teknologi hidroponik ini di pekarangan rumahnya, kami juga ingin memenuhi kebutuhan pasar di luar kampus,” kata mahasiswa Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian UHO Kendari ini, seraya mengatakan, sayur organik yang mereka tanam dapat menyuplai kebutuhan di beberapa restoran dan hotel di Kota Kendari, bahkan di perusahaan tambang.
Dalam budidaya sayur organik dengan sistem hidroponik ini dibimbing oleh dosen pembimbing; Dr La Ode Afa SP MSi, Dr Awaluddin Hamzah SP MSi, Abdul Gafaruddin SP MSi, Zulfikar SP MP, dan Eko Aprianto Johan SP MP.
Melihat begitu simpelnya teknik budidaya sayur dengan teknik hidroponik, ibu-ibu DPW Sub Unit Fakultas Pertanian tampak menggali informasi tentang bagaimana cara membuat dan lain sebagainya.
Ketua DWP Sub Unit Fakultas Pertanian, Uni Wahyuni, mengaku senang bisa melihat langsung dan belajar tentang budidaya dengan sistem hidroponik.
Uni Wahyuni mengaku baru kali ini melihat secara langsung menanam sayur dengan menggunakan teknologi hidroponik. “Selama ini kita hanya melihat di media massa. Hari ini kami sangat bersyukur bisa melihat secara langsung dan belajar cara bercocok tanam dengan hidroponik,” aku Uni Wahyuni.
Kedepan, kata dia, dirinya termasuk pengurus DWP Sub Unit Fakultas Pertanian lainnya akan mencoba menanam sayur menggunakan teknik hidroponik dengan memanfaatkan pekarangan rumah masing-masing.
Dengan begitu, lanjut dia, ibu-ibu rumah tangga tidak perlu lagi membeli sayur di pasar. “Apalagi saya lihat sayurnya sangat higienis, bebas dari zat-zat kimia,” kata Uni Wahyuni. (jie)