Panjikendari.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis, 24 Juni 2021, menggelar rapat koordinasi (Rakor) Mitra Pengawasan Pemilu/Pemilihan di salah satu hotel di Kota Kendari.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan, organisasi kepemudaan, lembaga pemantau Pemilu, insan pers, serta alumni sekolah kader pengawas partisipatif (SKPP) tahun 2020. Turut hadir pula tiga komisioner Bawaslu Kota Kendari.
Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Sultra, Munsir Salam, saat membuka kegiatan ini, menyampaikan, kendati Pemilu dan Pemilihan akan dilaksanakan bersamaan pada tahun 2024, namun persiapan dan tahapan mulai berjalan 30 bulan sebelum Pemilu atau paling minimal 25 bulan.
“Kalau kita berhitung 30 bulan dari 2024 yang disimulasikan KPU September atau Agustus maka tahun 2022 di bulan September atau Agustus juga tahapan itu sudah harus berjalan dan tentu bagi Bawaslu tidak pada saat dimulainya tahapan baru dimulai pengawasan tetapi saat proses persiapan juga harus dilakukan pengawasan,” kata Munsir.
Oleh karena itu, lanjut dia, kegiatan Rakor penting dilakukan sebagai salah satu upaya bagi Bawaslu dalam hal sosialisasi dan koordinasi, baik yang sifatnya institusional dengan sesama penyelenggara maupun dengan masyarakt luas seperti yang dilakukan hari ini.
Menurut Munsir Salam, pada prinsipnya, Rakor ini diselenggarakan dlam rangka mensosialisasikan dan mencari titik-titik temu sehingga semua pihak termasuk masyarakat, pers, dan ormas, bisa mengetahui posisi dan perannya dalam upaya mensukseskan Pemilu mendatang khususnya dalam aspek pengawasan Pemilu secara partisipatif.
Munsir menyatakan, pihak Bawaslu Sultra sengaja menghadirkan narasumber dari perguruan tinggi, pers, pemantau pemilu, dan organisasi masyarakat yang memiliki peran sangat penting dalam mendukung kesuksesan Pemilu terutama dalam mendukung peran dan tangung jawab Bawaslu dalam mengawasi setiap tahapan mulai dari persiapan hingga pasca-pemungutan suara di even Pemilu dan pemilihan.
Sementara itu, Kabag Pengawasan Bawaslu Sultra, Syahar Ibnu Isnain, dalam laporannya menyampaikan bahwa Bawaslu dalam menjalankan tugas pengawasan membutuhkan dukungan banyak pihak karena jajaran pengawas Pemilu tidak bisa menjangkau secara konprehensif penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan.
“Pada konteks ini Bawaslu mengajak kelompok masyarakat untuk bisa terlibat dalam pengawasan partisipatif,” katanya.
Syahar mengatakan, pelibatan masyarakat dalam pengawasan Pemilu harus terlebih dahulu dilakukan melalui berbagai kegiatan meliputi transfer pengetahuan dan keterampilan pengawasan Pemilu dari pengawas pemilu kepada masyarakat sehingga tercipta kolaborasi yang kuat antara Bawaslu dan masyarakat secara luas.
“Rapat koordinasi Mitra Pengawasan Pemilu/Pemilu yang dilakukan hari ini adalah salah satu upaya Bawaslu dalam mendorong pengawasan partisipatif dalam pemilihan di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan tujuan meningkatkan koordinasi dan sinergitas serta memberikan pemahaman dan presepsi yang sama antara pihak terkait dalam pengawasan parsitipatif pemilu,” terangnya.
Kata dia, kegiatan Rakor Mitra Pengawasan Pemilu/Pemilihan diharapkan meningkatnya kerja sama kelembagaan serta adanya kesamaan presepsi antara semua pihak terkait tentang pengawasan partisipatif Pemilu.
Adapun narasumber dalam kegiatan ini adalah Rektor Universitas Muhammadiyah Kendari Amir Mahmud, penanggung jawab media online lenterasultra.com Milwan Lukman, Ketua JPPR Wilayah Sultra Herlan, dan Ketua Pemuda Katolik Wilayah Sultra. (jie)