Panjikendari.com – Teki-teki terkait kasus dugaan asusila yang menyeret Wakil Bupati Buton Utara Ramadio memasuki babak baru. Salah seorang yang diduga pembuat video berinisial FS hingga saat ini belum ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.
Hal ini tentu yang menimbulkan tanda tanya besar. Pasalnya, kasus yang menimpa orang nomor dua di Butur ini telah bergulir selama satu tahun lamanya. Terbaru, pada tanggal 8 Agustus 2020, ada laporan terkait pembuat video itu.
Hal ini memantik ratusan massa dari Forum Masyarakat Pemerhati Peradilan (FMPP) menyambangi Mapolres Butur. Mereka meminta kepada polisi agar segera memeriksa dan menangkap pelaku pembuat video itu.
Koordinator aksi, Kemal Muhsandi mengatakan FS harus segera ditangkap karena ada dugaan jika FS memberi penekanan terhadap DT, sehingga mengaku bahwa dirinya mengalami tindakan asusila oleh Ramadio.
“Polisi harus segera menangkap FS, dia diduga sudah memberikan uang sebesar satu juta kepada DT untuk membuat video pengakuan bahwa ia pernah dilecehkan oleh Ramadio,” kata Kemal saat ditemui, Jumat, 21 Agustus 2020.
Kemal menilai, FS ini memiliki peran untuk menekan DT dalam memberikan pernyataan di video pertama. Namun, di tanggal 19 Agustus 2019 EVA kemudian membuat satu video pengakuan yang direkam oleh EVA sendiri, berisi klarifikasi bahwa video sebelumnya tidak benar RD telah melakukan tindak asusila terhadap dirinya.
Buntutnya, video yang sempat viral setahun silam ini telah membuat nama wakil Bupati Butur tercemar. Atas dasar itu, Kemal mendesak polisi menyelidiki dalang yang melatarbelakangi kasus ini.
“Polisi juga menyelidiki oknum yang jadi dalang pemberi uang yang digunakan dan tempat untuk membuat video pengakuan itu,” katanya.
Massa yang tidak ditemui oleh pihak Polres Butur diakibatkan bertepatan libur panjang, memilih untuk membubarkan diri dan berjanji akan kembali melakukan aksi dengan massa yang lebih banyak. (bur)