Kendari – Sabtu petang itu, 1 Maret 2025, cahaya lembut dari lampu-lampu Gedung Serbaguna Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) berpadu dengan kehangatan suasana Ramadan. Sejumlah meja dengan taplak berwarna emas tertata rapi, diisi oleh para pejabat, tokoh masyarakat, dan tamu undangan yang hadir dalam acara buka puasa bersama yang digelar oleh Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, dan Wakil Gubernur Ir. Hugua, M.Ling.
Ratusan undangan berkumpul, sebagian besar mengenakan pakaian putih yang melambangkan kesucian Ramadan. Buka puasa bersama ini bukan sekadar agenda tahunan, melainkan momen penting yang mempererat silaturahmi antara pemimpin daerah dan masyarakatnya.
Di atas panggung utama, Gubernur Andi Sumangerukka berdiri tegap mengenakan baju koko putih dan peci hitam. Ia tersenyum ramah sembari memegang map berisikan kertas dimana ia menuliskan sambutannya. Di sampingnya, sang istri, Arinta Anila Apsari, tampak anggun dalam balutan busana putih dan kerudung senada. Kedua putri mereka juga tampil sederhana namun elegan, mencerminkan kehangatan keluarga pemimpin daerah.
Dalam sambutannya, Gubernur memperkenalkan diri dan keluarganya, menceritakan perjalanan hidupnya sejak kecil hingga akhirnya mengemban amanah sebagai pemimpin Sulawesi Tenggara.
“Saya sudah bertugas di berbagai tempat, dari Komandan Batalyon hingga Pangdam. Namun, kembali ke Sulawesi Tenggara sebagai gubernur adalah amanah yang harus saya jalankan sebaik-baiknya. Kepemimpinan bukan sekadar jabatan, tetapi tanggung jawab untuk melayani masyarakat,” ujar Andi Sumangerukka dengan suara penuh keyakinan.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kebersamaan, terutama di bulan suci Ramadan yang penuh berkah.
Tak lama setelah itu, Wakil Gubernur Hugua naik ke panggung, didampingi istri, Ratna Lada, dan anak-anak mereka. Dengan latar belakang spanduk bertuliskan Buka Puasa Bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, ia menyampaikan rasa syukurnya atas kebersamaan yang terjalin dalam acara ini.
“Di balik keberhasilan seorang pemimpin, ada perempuan hebat yang mendukungnya. Saya yakin, bersama-sama kita bisa membangun daerah ini lebih baik lagi,” ungkap Hugua, yang disambut tepuk tangan hadirin.
Seiring matahari tenggelam di ufuk barat, adzan Maghrib berkumandang, menandai waktu berbuka. Para tamu dengan khidmat menyantap takjil yang telah disediakan: es buah, kurma, teh dan kopi hangat, serta berbagai hidangan khas Ramadan. Setelah itu, mereka bergegas menuju tempat shalat untuk menunaikan ibadah Maghrib berjamaah.
Di meja-meja undangan, suasana kekeluargaan terasa begitu kuat. Ketua DPRD Sultra, La Ode Tariala, unsur Forkopimda, Sekretaris Daerah Asrun Lio, serta kepala OPD lingkup Pemprov Sultra tampak berbincang akrab. Di sudut lain, Mantan Gubernur Sultra, Ali Mazi, duduk berdampingan dengan tokoh senior lainnya, menikmati hidangan sambil sesekali tersenyum dalam perbincangan ringan, menunjukkan suasana yang penuh kehangatan. Hadir pula mantan Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh.
Usai makan malam, acara berlanjut dengan shalat Isya dan Tarawih berjamaah. Di tengah suasana yang penuh keberkahan, buka puasa bersama ini menjadi lebih dari sekadar perjamuan—ia adalah simbol persatuan, refleksi kepemimpinan yang merangkul semua elemen masyarakat, dan momentum untuk membangun Sulawesi Tenggara dengan semangat kebersamaan. (*)