panjikendari.com – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi mengungkap adanya dugaan penyerobotan kawasan konservasi dan bahkan diperjualbelikan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk berbagai keperluan, seperti yang telah terjadi di areal suaka margasatwa di Kecamatan Laine, Konawe Selatan.
Atas nama pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, Ali Mazi berharap agar Tim BKSDA Sultra melakukan identifikasi dan perlindungan terhadap masalah tersebut.
Hal itu disampaikan Ali Mazi saat menghadiri acara pisah sambut Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara dan promosi jabatan serta purna tugas di lingkup BKSDA Sultra, di Swissbel-hotel Kendari, Selasa malam, 5 Maret 2019.
Ali Mazi mengatakan, BKSDA sebagai salah satu perangkat negara yang berperan penting dalam menjaga dan mengelola kawasan-kawasan konservasi, khususnya hutan-hutan swaka alam dan taman wisata alam.
Konservasi, kata dia, sangat diperlukan untuk menjaga dan melindungi kekayaan ekosistem alam serta untuk pelestarian keragaman dan atau keunikan satwa.
Lebih jauh Ali Mazi menyampaikan, secara geografis, Sultra terdiri dari jazirah dan kepulauan yang memiliki kawasan konservasi yang cukup luas, dan di dalamnya terkandung kekayaan ekosistem alam, termasuk kekayaan flora dan fauna.
“Namun di sebagian kawasan tersebut telah menjadi sasaran perambahan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Olehnya itu, pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara berharap agar tim BKSDA dapat melakukan identifikasi dan melindungi kawasan konservasi tersebut,” harap Ali Mazi.
Pada kesempatan itu, Ali Mazi juga menitip beberapa harapan kepada BKSDA Sultra. Pertama, BKDA Sultra diharapkan dapat bersinergi dengen pemerintah daerah untuk mengembangkan potensi kawasan konservasi seperti potensi-potensi wisata yang ada di Sultra.
Kedua, BKSDA Sultra diharapkan dapat meningkatkan upaya-upaya kerja sama dengan berbagai pihak terkait dalam program-program pemberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di sekitar kawasan hutan yang tingkat kehidupan ekonominya masih rendah.
Ketiga, BKSDA Sultra diharapkan dapat menjadikan kawasan-kawasan konservasi sebagai model pengembangan kawasan lestari dengan pelibatan masyarakat dalam pengelolaannya.
Keempat, BKSDA Sultra diharapkan dapat menjembatani kepentingan pemerintah daerah dan pusat dalam pengelolaan kawasan-kawasan konservasi di Sultra. “Kami juga berharap, hubungan komunikasi dan kerja sama yang selama ini telah terjalin dengan baik dan harmonis antara BKSDA dengan segenap jajarn pemerintah dan seluruh komponen masyarakat di Sulawesi Tenggara dapat lebih ditingkatkan.”
‘Khususnya dalam menyukseskan program-program pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah daerah demi mempercepat terwujudnya kemajuan dan emakmuran daerah Sulawesi Tenggara,” harapnya.
Di akhir sambutannya, Ali Mazi tak lupa menyampaikan selamat bertugas kepada Kepala BKSDA Sultra yang baru, Sakrianto Djawie SP Msi, semoga senantiasa diberi kesehatan dan kesuksesan dalam menjalankan tugas jabatan baru.
Dan kepada pejabat lama Ali Bahri Ssos MSi, Ali Mazi menyampaikan selamat menjalankan tugas baru. Orang nomor satu di Sultra itu juga menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat hal-hal yang tidak berkenaan selama berinteraksi selama ini.
“Kami menyempaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas segala upaya, kerja keras, dan dedikasinya dalam menunaikan tugas selaku Kepala BKSDA Sulawesi Tenggara,” katanya. (jie)