Panjikendari – Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dengan sesama ummat Islam, Jaringan Indonesia (JARI) Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) menyelenggarakan kegiatan Safari Ramadan ke berbagai wilayah di Kabupaten Muna.
Ketua Harian JARI Sultra, Muhammad Fajar Hasan, menyampaikan, tim Safari Ramadhan JARI Sultra kali ini fokus di wilayah Kabupaten Muna yang dimulai sejak awal hingga akhir Ramadan nanti.
“Selain untuk mempererat tali silaturahmi, kegiatan Safari Ramadan kali ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk menjalin kebersamaan serta memperkuat syiar Islam di tengah-tengah masyarakat,” kata Fajar Hasan.
Wakil Bendahara Umum ICMI Pusat ini memandang pentingnya peran setiap elemen dalam membangun pemahaman serta mengajak masyarakat untuk memaksimalkan ibadah selama Bulan Suci Ramadan.
Oleh karena itu, kata Fajar Hasan, JARI Sultra mengambil peran dengan membentuk tim Safari Ramadan untuk melakukan syiar Islam dan beramar ma’ruf nahi munkar dari masjid ke masjid di wilayah Kabupaten Muna.
“Kami berharap Safari Ramadan kali ini dapat menjadi sarana untuk mengajak kepada kebaikan sehingga terbentuk masyarakat yang taat beribadah kepada Allah SWT yang pada akhirnya keluar sebagai pemenang di bulan yang penuh berkah ini,” kata Fajar.
Sementara itu, Koordinator Safari Ramadan JARI Sultra, Muhammad Salim SPt MPt, menyampaikan bahwa kegiatan Safari Ramadan yang dilakukan JARI Sultra masih fokus pada syiar Islam.
“Bersama tim kami keliling dari masjid ke masjid, naik turun dari mimbar ke mimbar, dimulai dari dalam kota hingga ke pelosok kampung. Semalam kami safari di Desa Wambona Kecamatan Wakorumba Selatan Muna Timur.”
“Alhamdulillah, selama kegiatan safari, masyarakat sangat mengapresiasi dan menyambut baik kehadiran tim safari. Dan kami sangat berterima kasih,” ujar Salim.
Aktivis lembaga dakwah dan pendiri Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Ulul Albaab Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari ini, menjelaskan, dakwah merupakan kewajiban sebagai seorang muslim untuk mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.
“Kuntum khaira ummatin ukhrijat lin-nāsi ta`murụna bil-ma’rụfi wa tan-hauna ‘anil-mungkari wa tu`minụna billāh. Artinya, kamu adalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah,” kata Salim mengutip salah satu ayat dalam QS: Ali ‘Imran.
Dan, menurut dia, berdakwah itu tidak harus naik di mimbar. Banyak metode dalam berdakwah yang dapat digunakan yang pada intinya adalah wa tawaashau bil haqqi, saling menasihati untuk kebenaran.
“Hanya karena kami pernah berkecimpung dalam bidang dakwah selama di kampus, maka kami punya tanggung jawab moral untuk tetap melanjutkan perjuangan dakwah ini di tengah masyarakat.
“Bahkan saat saya jadi presiden mahasiswa di Unhalu (sekarang UHO) dan pak Fajar Hasan jadi ketua MPM (Majelis Permusyawaratan Mahasiswa) kala itu, kami hidupkan itu namanya kegiatan dakwah di kampus. Karena kami memang punya visi misi yang sama dalam bidang keagamaan,” kata Muhammad Salim, yang pernah menjabat sebagai Presiden Mahasiswa Unhalu 2005-2006.
Aktivis Muhammadiyah ini mengaku mengapresiasi langkah yang dilakukan Ketua Harian JARI Sultra Muhammad Fajar Hasan yang menginisiasi adanya kegiatan Safari Ramadan ini.
“Dan kami bersyukur mempercayakan kepada kami bersama tim untuk turun langsung ke lapangan. Semoga kegiatan semacam ini tidak hanya dilakukan di Bulan Ramadan saja, tetapi terus berlanjut dan menjangkau seluruh wilayah di Sulawesi Tenggara,” tutupnya.
Camat Maligano, La Ode Bandingi SKM, sangat mengapresiasi kedatangan tim Safari Ramadan JARI Sultra di Kecamatan Maligano Wilayah Muna Timur, Senin malam, 25 April 2022.
Menurutnya, sangat jarang ada lembaga dan di dalamnya berhimpun kaum muda yang salah satu kegiatannya bergerak di bidang dakwah.
Ia berharap, JARI Sultra dapat menjaga konsistensinya dam menjadi contoh bag yang lain dalam menghidupkan syiar Islam di tengah masyarakat.
“Kita berharap agar JARI Sultra tidak hanya mengisi saat bulan Ramadan ini saja, tapi mungkin bisa membentuk komunitas pemuda hijrah yang diisi dengan kegiatan majelis-majelis ilmu agama di berbagai wilayah,” saran La Ode Bandingi.
Bahkan, kata dia, tim syiar Islam JARI Sultra diharapkan bisa mengisi mimbar-mimbar Jumat (*)