panjikendari.com – Leo (22) terpaksa harus terbaring di Rumah Sakit Korem Kendari setelah Minggu malam kemarin, 24 Maret 2019, mendapat serangan dari pembusur misterius.
Sebuah mata busur telak menancap di leher bagian kiri pemuda yang beralamat di Jalan Sawerigading (Lorong Dolog), Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari ini.
Kronologisnya, sekitar pukul 01.30 Wita dini hari, Leo yang mengendarai sebuah motor berboncengan dengan temannya bernama Jeri, hendak pergi makan di sari laut By Pass depan D’Blitz Hotel, dari kediaman Jeri di Jalan Anggrek Kemaraya.
Pas tiba di Jalan Bunga Kana, Leo dan Jeri berpapasan dengan motor yang dikendarai oleh orang tidak dikenal. “Mereka bonceng tiga, pakai helem semua. Dua anak remaja, satu masih anak-anak umuran SD,” kata Jeri, saat ditemui di RS Korem, Senin, 25 Maret 2019.
Tanpa ada penyebab, salah seorang dari ketiga kawanan tersebut langsung mengarahkan busur ke arah Leo dan Jeri. Di situ, Leo yang belum sempat menghindar langsung jadi sasaran. Mata busur pas mengenai lehernya bagian kiri.
“Waktu itu saya sudah lari memang, pas saya dengar itu yang bonceng di tengah bilang ‘saya busur, saya busur!!’ saya langsung lari. Leo masih sementara mau standar motornya. Di situmi dia dikena,” cerita Jeri.
Menurut Jeri, setelah mata busur mengenai lehernya, Leo langsung datang mendekat sama Jeri untuk melaporkan keadaannya. Sementara, pelaku dan dua kawannya langung tancap gas melarikan diri.
Kendati sudah dikena busur, kata Jeri, Leo masih bisa mengemudi motor menuju rumah sakit. “Dia masih bawa sendiri motor. Nanti di rumah sakit baru dia rasa perih, langsung pucat,” kata Jeri.
Pada Senin kemarin, 25 Maret 2019, Leo langsung menjalani operasi untuk mencabut mata busur yang masih tertancap. Pantauan jurnalis panjikendari.com, Leo masih terbaring ditemani ibu dan keluarganya.
Ibunda Leo, Damaris, mengaku bahwa pihaknya sudah melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian di Polsek Kemaraya. Ia berharap, para pelaku segera diamankan, karena jangan sampai memakan korban yang lain.
Terkait Leo, Damaris mengatakan, sejauh yang diketahuinya, Leo tidak pernah berselisih paham dengan orang lain.
Sementara, tetangga Leo, Om Jek, menyampaikan bahwa tragedi pembusuran bukan saja terjadi kali ini. Pada malam Sabtu sebelumnya, juga terjadi pembusuran di bagian Mata.
“Pelakunya juga anak-anak remaja, mereka bonceng tiga pakai motor. Korbannya orang tua, tangannya yang dikena,” kata Om Jek. Anggota Panwascam Mandonga ini meminta agar aparat kepolisian dapat mengungkap para pelaku pembusuran ini agar tidak meresahkan warga masyarakat. (jie)