• Kontak
  • Tim Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik
PanjiKendari.com
  • BERANDA
  • BERITA UTAMA
  • HUKUM
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • EKOBIS
  • KEBUDAYAAN
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • Dunia
  • OPINI
  • +
    • PENGUMUMAN
    • Prakiraan Cuaca
    • SAINTEK
    • SPORT
    • TIPS
    • Video
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA UTAMA
  • HUKUM
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • EKOBIS
  • KEBUDAYAAN
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • Dunia
  • OPINI
  • +
    • PENGUMUMAN
    • Prakiraan Cuaca
    • SAINTEK
    • SPORT
    • TIPS
    • Video
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • EKOBIS
  • PENDIDIKAN
  • SPORT
  • PRODUK
  • PROPERTI
Home BERITA UTAMA

PANCASILA DAN PENDIDIKAN PEMBEBASAN

01/06/2021
in BERITA UTAMA, OPINI
Reading Time: 3 mins read
PANCASILA DAN PENDIDIKAN PEMBEBASAN
135
SHARES
564
VIEWS
Bagi ke FBTweet ke TwitterBagikan ke WA

Oleh: Wahyu Pratama
(Ketua DPM FKIP UHO 2021-2022)

Pancasila yang kita kenal saat ini, merupakan pidato Ir. Soekarno dalam sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945, selanjutnya tanggal ini ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila. Ide dan gagasan Ir. Soekarno tentang Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang tumbuh dan hidup dalam masyarakat nusantara. Nilai-nilai tersebut telah menjadi pedoman hidup masyarakat nusantara sehingga ide dan gagasan pancasila dapat dengan mudah diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sejak proklamasi kemerdekaan, Pancasila ditetapkan sebagai ideologi bangsa Indonesia, sebagai pedoman hidup masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, pancasila disebut sebagai sumber segala sumber hukum di Indonesia. Seluruh aspek kehidupan senantiasa merujuk pada Pancasila tak terkecuali sektor pendidikan.

BacaJuga

DPM FKIP UHO Sayangkan Pemberlakuan Sertifikat Vaksin kepada Mahasiswa

Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia didasari dan harus mencerminkan identitas pancasila. Nilai luhur yang terkandung dalam pancasila harus menjadi pedoman pembentukan karakter bangsa.

Sistem pendidikan tidak saja memenuhi tuntutan kemajuan zaman akan tetapi harus selaras dengan karakter bangsa Indonesia. Sistim pendidikan mesti dibangun untuk menjawab setidaknya dua hal; pertama, pendidikan harus meningkatkan daya saing bangsa (kompetitif) sehingga bangsa Indonesia mampu menjadi pemain global yang diperhitungkan baik di kawasan regional maupun internasional; kedua, pendidikan harus menjadi alat pembebasan. Penyelenggaraan pendidikan tidak saja mencerdaskan namun harus pula membebaskan manusianya dari segala bentuk eksploitasi.

Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan harus ditujukan untuk menghasilkan manusia yang merdeka (selain kampusnya yang merdeka). Kemerdekaan berpendapat, berpikir, bertindak dan berekspresi harus menjadi tema utama dalam sistim pendidikan di Indonesia.
Institusi pendidikan memainkan peran strategis dalam membumikan pancasila secara progresif.

Melalui pendidikan, nilai-nilai pembebasan dapat terus dihidupkan tidak saja dalam konteks akademik pendidikan namun juga menjangkau lapisan masyarakat terbawah. Pendidikan harus menjadi pilar hidupnya nilai-nilai kesetaraan, partisipasi, kebebasan, kemanusiaan dan keadilan sebagaimana yang tercantum dalam pancasila.

Upaya untuk menghidupkan nilai tersebut tidak saja tersaji dalam bentuk perangkat pembelajaran yang berisi teori-teori namun juga diaplikasikan dalam bentuk pengabdian masyarakat, bekerja bersama masyarakat serta mendidik masyarakat untuk mengenali dirinya, potensinya agar dapat keluar dari hal-hal yang mengungkung perkembangannya.

Kehadiran institusi pendidikan atau para cerdik pandai untuk membimbing dan mendidik masyarakat secara pasti akan menuntun masyarakat mengenali hak-haknya, kewajibannya sebagai warga bangsa selanjutnya dapat berpartisipasi, mampu mengekspresikan kebebasannya dengan baik, menghargai perbedaan.

UU nomor 20 tahun 2003 tentang sistim pendidikan nasional memang memberi gambaran, bagaimana spirit pembebasan dianut dalam penyelenggaraan pendidikan Indonesia. Pasal 4 (1) tegas menyatakan bahwa pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.

Sebagai sebuah gagasan negara, kebijakan pendidikan tersebut dirasa sangat ideal dalam rangka menjawab problem sosial baik itu persoalan kemiskinan, kebodohan, ketidakadilan dan ketertindasan terhadap kaum yang lemah atas realitas sosial yang amat problematik dan tidak bisa diabaikan begitu saja. Realitas tersebut merupakan semua aspek kehidupan yang jauh dari kesadaran manusiawi.

Gusdur (1997) berpandangan bahwa tanggung jawab pendidikan adalah merubah kondisi ketidakadilan menjadi kondisi yang adil yang memungkinkan terjadi persamaan antar-kelompok dalam masyarakat bukan sebaliknya saling mendiskriminasi antar-kelompok baik suku, ras maupun golongan. Pendidikan sebetulnya terbukti mampu menjawab persoalan sebagaimana yang disampaikan Gusdur.

Pergerakan pembebasan dari penjajahan selalu dimulai dari kalangan terdidik. Pergerakanan Budi Utomo, sumpah pemuda hingga gerakan reformasi 1998 tidak lepas dari peran pendidikan. Karena perannya yang strategis maka pendidikan kita kadangkala disusupi berbagai ragam kepentingan politis dan ekonomis, seringkali kita melihat bagaimana pendidikan diarahkan untuk melegitimasi kekuasaan yang otoritarianisme, bahkan yang lebih sadis adalah pendidikan menjadi alat legitimasi pemodal untuk merusak sumberdaya alam.

Di sisi lain, sebagian untuk tidak menyebut seluruhnya pelaku pendidikan justru terjebak pada hal-hal yang formalistik untuk tujuan tertentu dan melupakan tugas esensinya sebagai pencerah. Pendidik kita hanya terfokus pada urusan administratif pembelajaran seperti kenaikan pangkat, kum (yang diukur dari jurnal scopus) dan tetek bengek lainnya. Tugas utama pendidik sebetulnya adalah bekerjasama dengan masyarakat utamanya masyarakat marginal (baik karena akibat structural maupun kultural) sehingga bisa lebih berdaya.

Pendidikan haruslah mewujud dalam bentuk aslinya, yaitu sebagai alat untuk membebaskan, alat untuk mengangkat derajat kemanusiaan. Pendidikan sejatinya adalah untuk memenusiakan bukan menghinakan manusia atas manusia lainnya. (**)

Tags: DPM FKIP UHOHari Lahir PancasilaOpini PancasilaWahyu Pratama
Previous Post

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia vs Thailand Pra-Piala Dunia 2022

Next Post

Menolak Direlokasi, Warga Pemilik Karamba di Bungkutoko dan Petoaha Mengadu ke DPRD Kendari

Next Post

Menolak Direlokasi, Warga Pemilik Karamba di Bungkutoko dan Petoaha Mengadu ke DPRD Kendari

Recent News

Dukung Mobilitas Santri dan Pengurus Pondok Pesantren, KAI Daop 8 dan Yayasan Bumi Shalawat Progresif Sidoarjo Tandatangani Kerjasama

KAI Salurkan Rp8,1 Miliar untuk Pemberdayaan Masyarakat: Dorong Keberlanjutan dan Kesejahteraan Lewat TJSL

14/05/2025
Dukung Mobilitas Santri dan Pengurus Pondok Pesantren, KAI Daop 8 dan Yayasan Bumi Shalawat Progresif Sidoarjo Tandatangani Kerjasama

Dukung Industri Game Indonesia: BINUS UNIVERSITY melalui Jakarta GameFest Jadi Pelopor Festival Game di Kancah Universitas

14/05/2025
Dukung Mobilitas Santri dan Pengurus Pondok Pesantren, KAI Daop 8 dan Yayasan Bumi Shalawat Progresif Sidoarjo Tandatangani Kerjasama

Dukung Mobilitas Santri dan Pengurus Pondok Pesantren, KAI Daop 8 dan Yayasan Bumi Shalawat Progresif Sidoarjo Tandatangani Kerjasama

14/05/2025
Rektor UHO Mangkir, DPRD Sultra Siap Gelar RDP Lanjutan dan Bentuk Pansus

Rektor UHO Mangkir, DPRD Sultra Siap Gelar RDP Lanjutan dan Bentuk Pansus

14/05/2025

Media Partner

PETITE UTOPIA di PIK Avenue: Dunia Mini Penuh Warna
EKOBIS

PETITE UTOPIA di PIK Avenue: Dunia Mini Penuh Warna

by Redaksi
28/04/2025
CHAGEE Resmi Dibuka di PIK Avenue
EKOBIS

CHAGEE Resmi Dibuka di PIK Avenue

by Redaksi
28/04/2025
Cegah Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, KAI Kolaborasi Dengan TNI, POLRI dan Railfans Gencar Lakukan Sosialisasi
EKOBIS

Cegah Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, KAI Kolaborasi Dengan TNI, POLRI dan Railfans Gencar Lakukan Sosialisasi

by Redaksi
27/04/2025
KAI Perkuat Komitmen Keselamatan melalui Sertifikasi Petugas Operasional
EKOBIS

KAI Perkuat Komitmen Keselamatan melalui Sertifikasi Petugas Operasional

by Redaksi
27/04/2025
Tetap Tenang Urus Keuangan bersama Solusi Cerdas BRI Finance
EKOBIS

Tetap Tenang Urus Keuangan bersama Solusi Cerdas BRI Finance

by Redaksi
27/04/2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kemendesa Buka Rekrutmen Terbuka 41 Posisi Tenaga Ahli P3PD, Ini Syarat dan Jadwalnya

Kemendesa Buka Rekrutmen Terbuka 41 Posisi Tenaga Ahli P3PD, Ini Syarat dan Jadwalnya

18/04/2025
Lima Hari Hilang, Guru SMP di Butur Ditemukan Meninggal Dunia

Lima Hari Hilang, Guru SMP di Butur Ditemukan Meninggal Dunia

25/04/2025
Ternyata Sudah Ditakdirkan Melahirkan Anak Laki-laki atau Perempuan Saat Hamil, Tingkat Akurasi 95,98%

Ternyata Sudah Ditakdirkan Melahirkan Anak Laki-laki atau Perempuan Saat Hamil, Tingkat Akurasi 95,98%

05/11/2017
Pendaftar Calon Rektor UHO Terus Bertambah

Pendaftar Calon Rektor UHO Terus Bertambah

24/04/2025
Dukung Mobilitas Santri dan Pengurus Pondok Pesantren, KAI Daop 8 dan Yayasan Bumi Shalawat Progresif Sidoarjo Tandatangani Kerjasama

KAI Salurkan Rp8,1 Miliar untuk Pemberdayaan Masyarakat: Dorong Keberlanjutan dan Kesejahteraan Lewat TJSL

14/05/2025
Dukung Mobilitas Santri dan Pengurus Pondok Pesantren, KAI Daop 8 dan Yayasan Bumi Shalawat Progresif Sidoarjo Tandatangani Kerjasama

Dukung Industri Game Indonesia: BINUS UNIVERSITY melalui Jakarta GameFest Jadi Pelopor Festival Game di Kancah Universitas

14/05/2025
Dukung Mobilitas Santri dan Pengurus Pondok Pesantren, KAI Daop 8 dan Yayasan Bumi Shalawat Progresif Sidoarjo Tandatangani Kerjasama

Dukung Mobilitas Santri dan Pengurus Pondok Pesantren, KAI Daop 8 dan Yayasan Bumi Shalawat Progresif Sidoarjo Tandatangani Kerjasama

14/05/2025
Rektor UHO Mangkir, DPRD Sultra Siap Gelar RDP Lanjutan dan Bentuk Pansus

Rektor UHO Mangkir, DPRD Sultra Siap Gelar RDP Lanjutan dan Bentuk Pansus

14/05/2025

Panji Kendari merupakan media online yang mengabarkan peristiwa terkini di jazirah Sulawesi Tenggara dengan mengedepankan potensi daerah, potensi wisata, dan kejadian-kejadian untuk para pembaca.

Arsip Berita

Follow Us




Like Our Facebook

Follow Us

  • 291 Followers
  • 71 Subscribers
  • Kontak
  • Tim Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik

© 2019 PanjiKendari.Com

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA UTAMA
  • HUKUM
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • EKOBIS
  • KEBUDAYAAN
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • Dunia
  • OPINI
  • +
    • PENGUMUMAN
    • Prakiraan Cuaca
    • SAINTEK
    • SPORT
    • TIPS
    • Video

© 2019 PanjiKendari.Com