Buton Utara, Panjikendari.com – Pencarian terhadap Mayudin (39), guru SMP asal Desa Wowonga Jaya, Kecamatan Kulisusu Utara, yang dilaporkan hilang sejak Sabtu, 20 April 2025, kembali dilanjutkan oleh tim SAR gabungan pada Rabu pagi, 23 April 2025. Hingga memasuki hari ketiga, jejak korban belum ditemukan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari, Amiruddin A.S, mengatakan operasi pencarian dimulai sejak pukul 07.00 Wita dengan strategi baru. Dua tim dikerahkan ke dua arah berbeda untuk memperluas jangkauan pencarian.
“Tim 1 melakukan penyisiran dengan metode essar berbanjar dari sisi A ke sisi C sejauh 1,5 kilometer,” ujar Amiruddin. “Sementara Tim 2 menggunakan kendaraan untuk menyusuri jalur dari lokasi terakhir korban terlihat (LKP) hingga Desa Pebao’a sejauh 4,5 kilometer, sambil berkoordinasi dengan warga sekitar.”
Pencarian hari ini juga melibatkan unit K9 dari Polda Sultra, sebagai langkah untuk mengoptimalkan pelacakan. Meski cuaca dilaporkan berawan dan berpotensi hujan ringan, tim di lapangan tetap bekerja penuh semangat.
Mayudin dilaporkan hilang setelah meninggalkan rumahnya pada Sabtu, 20 April 2025, pukul 16.00 Wita. Sekitar pukul 17.30 Wita, ia masih terlihat di sekitar Puskesmas Lakansai. Namun setelah itu, tak ada kabar lagi. Keluarga yang cemas lantas melapor ke pihak kepolisian, dan pencarian segera dilakukan.
Beragam unsur terlibat dalam pencarian ini, antara lain Staf Operasi KPP Kendari, Rescuer Unit Siaga SAR Muna, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Wowonga Jaya, BPBD Buton Utara, Polres Buton Utara, K9 Polda Sultra, serta masyarakat dan keluarga korban.
Alat utama yang digunakan mencakup mobil rescue, peralatan SAR medis dan evakuasi, peralatan komunikasi, serta pendukung keselamatan lainnya.
Pihak Basarnas mengimbau masyarakat yang mungkin memiliki informasi terkait keberadaan korban untuk segera melapor. Operasi pencarian akan terus dilanjutkan hingga ada titik terang. (*)
Editor: Jumaddin