Buton, panjikendari.com — Hari kelima operasi pencarian dan pertolongan (Ops SAR) untuk mencari seorang nenek berusia 74 tahun, Wa Soeladi, yang hilang di kebun Desa Kumbewaha, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, hingga Ahad pagi 27 April 2025, belum membuahkan hasil.
Amiruddin A.S, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari, menyampaikan bahwa pencarian dimulai pada pukul 07.00 WITA dengan membagi tim menjadi dua kelompok. Tim pertama melakukan pencarian menggunakan peralatan SAR berbanjar di sepanjang jalur BD ke AC, sejauh 2,06 km dengan luas pencarian mencapai 3 km². Selain itu, tim ini juga menggunakan drone thermal untuk membantu proses penyisiran. Tim kedua bergerak lebih jauh, memberikan informasi kepada masyarakat desa Sumber Sari dan Desa Labuandiri serta menyisir area sejauh 7 km.
Cuaca di lokasi operasi pada hari itu berawan, meskipun tidak ada hujan yang menghambat pencarian. Tim SAR yang terlibat dalam operasi ini terdiri dari staf operasional KPP Kendari, Pos SAR Baubau, Polsek Sampoabalo, serta aparat desa setempat dan masyarakat. Beberapa alat pendukung keselamatan, seperti mobil rescue, peralatan medis, peralatan evakuasi, dan drone thermal, digunakan dalam upaya pencarian ini.
Menurut kronologi yang diterima, korban, yang merupakan warga Kecamatan Pasarwajo, bersama suaminya pergi ke kebun pada 12 April 2025. Pada 23 April 2025, sekitar pukul 06.30 WITA, pasangan tersebut pergi ke Desa Sumber Sari untuk membeli beras. Setelah membeli beras, suami korban berjalan lebih dulu menuju kebun, sementara Wa Soeladi mengikuti di belakang. Namun, hingga pukul 10.00 WITA, Wa Soeladi belum tiba di kebun. Suami korban yang kembali mencari, namun tidak menemukan istrinya, melaporkan kejadian ini kepada anak mereka, Amiruddin, yang kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. Pencarian dimulai sejak saat itu, tetapi hingga malam hari, korban masih belum ditemukan.
Ops SAR akan terus dilanjutkan untuk mencari korban, dan perkembangan lebih lanjut akan disampaikan sesuai hasil pencarian yang baru. (*)
Editor: Jumaddin