Panjikendari – Dalam rangka mencegah stunting dan penyakit diare, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Fakultas Teknik Universitas Haluoleo (UHO) Kendari melakukan bimbingan teknik (Bimtek) Pembuatan Septicktank Muka Air Tanah Tinggi dalam Proses Penanganan Limbah Kakus dan Sumur Resapan di Desa Mata Wawatu, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan, di Aula Kantor Desa Mata Wawatu, Selasa, 23 Agustus 2022.
Sosialisasi ini dihadiri oleh Kepala Desa Mata wawatu, Ketua BPD Mata Wawatu, pihak Puskesmas Mata Wawatu, Tokoh masyarakat, Dosen Pendamping Lapangan (DPL) dan mahasiswa peserta KKN Tematik Desa Mata Wawatu. Tim DPL diketuai oleh Dr. Ishak Kadir, ST., MT serta Anggota terdiri dari Dr. La Ode Muhammad Golok Jaya, ST., MT, Annas Ma’ruf, ST., MT., Dr. Ranno Marlany Rachman, ST., M.Kes, La Ode Amrul Hasan, ST., MPW dan Santi, ST., MT.
Ketua TIm DPL, Dr. Ishak Kadir, ST., MT, menjelaskan, kegiatan sosialisasi program KKN Tematik ini merupakan rangkaian dari kegiatan mahasiswa KKN Tematik yang dilaksanakan sejak penerimaan mahasiswa KKN Tematik di Desa Mata Wawatu pada Tanggal 8 Agustus Tahun 2022 oleh Kepala Desa Mata Wawatu, Marsilam, A.Md.
Menurut Ishak Kadir, beberapa kegiatan program kerja yang telah dilaksanakan antara lain kegiatan survei untuk melengkapi data-data awal terkait dengan kondisi topografi wilayahnya, hunian tempat tinggal, kondisi sesehatan masyarakat, sumber air minum serta sanitasi lingkungannya.
“Data ini akan menjadi dasar dalam menentukan skala prioritas dalam rangka mendukung program kerja utama yaitu pembuatan septictank muka air tanah tinggi yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap penyelesaian masalah kesehatan dan sanitasi di lingkungan Desa Mata Wawatu,” terangnya.
Ia menuturkan, materi sosialisasi meliputi tata cara pembuatan septictank muka air tanah tinggi dan sumur resapan.
Dijelaskan bahwa Desa Mata Wawatu merupakan salah satu desa yang memiliki muka air tanah tinggi, sehingga membutuhkan teknis dalam pembuatan septictank yang sesuai standar dan aman sehingga tidak mencemari sumber air minum masyarakat setempat.
“Septictank dibuat dengan menggunakan lapisan beton di sekeliling dinding dan lantai. Begitupula dengan pembuatan sumur resapan sederhana, untuk mengatasi genangan air yang dihasilkan dari hujan dan limbah domestik rumah tangga.”
“Teknologi sederhana ini diharapkan dapat dilaksanakan oleh masyarakat guna menciptakan lingkungan desa yang bersih dan sehat,” tutupnya. (**)