panjikendari.com – Pemerintah Kota Kendari terus menunjukkan keseriusan dan komitmennya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakatnya.
Pada tahun 2020 ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari di bawah kepemimpinan Sulkarnain Kadir akan membenahi pelayanan air bersih yang menjadi kebutuhan vital masyarakat.
Pemkot menyiapkan investasi sebesar Rp 500 miliar lebih untuk kegiatan pembenahan dan peningkatan pelayanan air bersih bagi masyarakat kota.
Hal itu disampaikan Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir kepada sejumlah wartawan, jelang tutup tahun 2019 baru-baru ini.
Sulkarnain mengakui bahwa selama ini masyarakat kota selalu mengeluhkan pelayanan air bersih yang selama ini disuplai oleh PDAM Kota Kendari belum sesuai harapan.
“Kami tahu betul pelayanan air bersih di Kota Kendari masih sangat jauh dari yang diharapkan. Bahkan mungkin bisa dikatakan buruk. Saya jujur mengatakan bahwa PDAM kita saat ini sedang ‘sakit’, tidak hanya ‘sakit’, kalau ‘sakit’ bisa opname, tapi ini ICU,” kata Sulkarnain mengibaratkan kondisi PDAM Kota Kendari yang sedang tidak maksimal dalam memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat.
Air mengalir kadang-kadang sekali seminggu bahkan dua minggu sekali. Kalaupun mengalir airnya keruh dan berbau.
Buruknya pelayanan air bersih, kata Sulkarnain, bukan hanya dirasakan oleh masyarakat, melainkan termasuk di kantor-kantor pemerintahan yang selama ini mengandalkan layanan air dari PDAM Kota Kendari.
“Di Rujab saya alami. Jadi tanpa disampaikan pun saya mengetahui, dan saya merasakan seperti apa perihnya perasaan masyarakat ketika menghadapi itu. Walaupun kadang-kadang dengan terpaksa mencari solusi masing-masing, dan saya mohon maaf untuk itu. Tapi saya akan berusaha, bekerja keras dengan seluruh jajaran pemerintah Kota Kendari untuk mengatasi itu,” katanya.
Menurut Sulkarnain, salah satu permasalahan yang ditemukan sehingga distribusi air tidak berjalan maksimal yaitu adanya kebocoran yang luar biasa.
“Kebocoran yang dialami oleh PDAM Kota Kendari sudah di angka 52 persen. Artinya, total air yang diproduksi tidak sampai 52 persen ke masyarakat,” sebut Sulkarnain.
Mengatasi persoalan itu, Pemkot Kendari sudah mempunyai solusi yaitu dengan memindahkan sumber air baku dari intake Pohara ke sumber air Tabanggele yang debit airnya mencapai 900 liter per detik.
Dari kekuatan debit air itu, kata Sulkarnain, diperkirakan bisa melayani kebutuhan air bersih bagi 80 persen warga Kota Kendari atau mampu melayani 70 ribu hingga 75 ribu sambungan.
Menurut dia, pekerjaan pemindahan sumber mata air baku tersebut akan mulai dikerjakan tahun 2020, dan diperkirakan tahun 2021 masyarakat Kota Kendari sudah bisa menikmatinya.
“Mudah-mudahan di awal tahun 2020 kita sudah proses open tender, dipersilakan siapapun yang berminat untuk bersama-sama mengatasi problem air bersih kita. Nilai investasinya cukup besar, di atas Rp 500 miliar,” katanya.
Meskipun kata dia pihak BUMN dalam hal ini PT Adi Karya sudah berkomunikasi lebih awal menyatakan kesiapannya menjadi mitra pemerintah Kota Kendari, namun Sulkarnain mengatakan akan membuka kesempatan bagi pihak-pihak lain. (jie)