panjikendari.com – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi-Lukman Abunawas (AMAN) menang di Kota Kendari, mengalahkan dua kompetitornya, Asrun-Hugua dan Rusda Mahmud-LM Sjafei Kahar.
Sesuai hitung cepat KPU RI yang dilansir melalui laman https://infopemilu.kpu.go.id/pilkada2018/hasil/cepat/t1/list/nasional, AMAN unggul 46 persen dibanding Asrun-Hugua 30,4 persen dan Rusda Mahmud-LM Sjafei Kahar hanya di angka 23,6 persen.
AMAN mendulang suara terbanyak di Kota Kendari meskipun daerah ini adalah bekas wilayah kekuasaan Asrun sebagai Wali Kota Kendari dua periode.
Bagi Ketua Satuan Kerja (Satker) AMAN Kota Kendari, Abdul Rasak, kemenangan AMAN di Kota Kendari tidak terlepas dari kerja keras tim yang solid, ditambah dengan besarnya keinginan masyarakat kota yang menginginkan pemimpin sesuai harapan mereka.
“Kemenangan ini merupakan buah dari kerja keras yang kompak, mulai dari masyarakat, tim, relawan, terutama teman-teman di Partai NasDem dan Golkar,” terang Rasak, Kamis, 28 Juni 2018.
Mantan calon Wali Kota Kendari ini menjelaskan, solidaritas tim dan relawan yang sudah terbangun pada Pilwali Kendari lalu cukup signifikan memberikan kontribusi dalam memenangkan AMAN di Kota Kendari.
Disamping itu, Rasak mengakui, masalah hukum yang sedang dihadapi Asrun menjadi salah satu pertimbangan dari banyak pertimbangan lain sehingga masyarakat Kota Kendari menjatuhkan pilihannya kepada pasangan AMAN.
“Karena masyarakat Kota Kendari termasuk Sulawesi Tenggara secara umum menginginkan pemimpin yang profesional, berintegritas, dan dapat mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang telah dijalankan,” katanya.
Sekadar diketahui, Ali Mazi adalah mantan gubernur Sulawesi Tenggara yang telah memberikan sumbangsih bagi kemajuan daerah. Bandara Haluoleo dan Tugu Persatuan merupakan hasil karya era pemerintahannya yang menjadi icon masyarakat Kota Kendari dan Sultra pada umumnya.
Kepada gubernur dan wakil gubernur terpilih nanti, Rasak berharap, sebagai ibukota provinsi Sultra, Kota Kendari dapat diintervensi melalui kebijakan Pemprov Sultra sesuai kewenangannya demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kota.
“Paling penting saat ini adalah bagaimana mencarikan solusi masalah banjir yang saat ini sedang terjadi di beberapa wilayah Kota Kendari.
“Saya kira ini harus menjadi prioritas pemerintah provinsi, berkoordinasi dengan pemerintah kota dan pihak-pihak terkait lainnya agar banjir tidak terjadi lagi di Kota Kendari. Itu harapan kami sebagai masyarakat kota kepada gubernur baru Sulawesi Tenggara,” harapnya.
Mantan Ketua DPRD Kota Kendari ini mengatakan, penangan banjir di Kota Kendari tidak cukup dibebankan kepada pemerintah Kota Kendari, namun perlu sinergitas antara pemerinta provinsi dan berbagai stakeholder. (jie)