Panjikendari.com, Rumbia – Di tengah semangatnya Pemerintah Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, melakukan perbaikan bahkan pembangunan jalan Pulau Kabaena, namun ternyata dua desa di pulau Kabaena juga memiliki tekat yang sama dengan Pemdanya.
Adalah Desa Rahadopi dan Desa Tirongkotua. Dua desa yang terletak di Kecamatan Kabaena ini sibuk mengurus jalan poros Teomokole-Rahadopi yang rusak parah akibat tergerus banjir kala hujan turun, Minggu 15 Maret 2020.
Upaya perbaikan ini dilakukan mengingat jalan yang mengalami kerusakan parah sepanjang kurang lebih 200 meter ini kerap menelan korban bagi pengendara sepeda motor yang melintasi jalan tersebut.
Menariknya, proses perbaikan ini dilakukan seratusan warga dengan cara moderen. Mereka melakukan perbaikan jalan dengan membangun rabat beton hampir sama seperti proyek yang sumber dananya dari pemerintah.
Padahal, sumber dana dalam perbaikan ini hanyalah bersumber dari swadaya masyarakat di dua desa tersebut. Mereka rela patungan bahan mulai dari semen, pasir, dan batu demi menyulap jalan tersebut menjadi mulus.
Jupri, warga setempat membenarkan hal itu. Menurutnya, upaya perbaikan ini tidak terlepas dari inisiatif pemerintah Desa Rahadopi dalam upaya meminimalisasi risiko kecelakaan yang kerap terjadi di jalan tersebut.
“Karena terlalu sering mi ada pengendara motor yang jatuh, utamanya kalau habis hujan, makanya kita rela patungan untuk perbaiki jalan ini. Tidak ada yang menyumbang uang. Pokoknya kita cuma patungan bahan dan sumbang tenaga,” ujar, Jupri usai melakukan kerja bakti.
Pernyataan yang sama dikatakan Kepala Desa Rahadopi, Sunarno. Dia membenarkan, jika proses pekerjaannya tidak menggunakan dana dari pemerintah baik pemerintah desa, daerah, maupun yang lainnya.
Rencananya, jalan rusak sepanjang 200 meter ini akan dirabat beton dengan lebar jalan mencapai 3 meter.
“Kita patungan secara sukarela dalam hal pengadaan bahan mulai dari semen, pasir, batu, hingga tenaga. Sepersen pun tidak ada yang menyumbang uang. Kita juga tidak ada paksaan, kalau tidak mampu menyumbang tidak apa-apa,” ungkapnya.
Sejauh ini kata dia, sudah ratusan sak sumbangan semen yang sudah terkumpul, namun yang sudah dipakai dalam pekerjaan awal baru mencapai 75 sak dengan realisasi pekerjaan yang mencapai panjang 100 meter dengan lebar 1,5 meter.
“Barusan tadi pagi kami kerja sudah sekitar 100 meter dengan lebar 1,5 meter. Sesuai rencana, kami akan rabat sepanjang 200 meter dengan lebar 3 meter. Untuk sementara kami mula kerja sebelah badan jalan saja,” tukasnya. (ari)