panjikendari.com – Sejak dibuka posko pengaduan, AMAN Center menerima banyak laporan tentang rekam jejak para kandidat Sekretaris Daerah (Sekda) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Direktur AMAN Center, La Ode Rahmat Apiti, mengungkapkan, laporan-laporan yang masuk datang dari masyarakat, terutama dari mantan staf empat kandidat calon Sekda Sultra.
“Ada yang melaporkan tentang dugaan calon yang memiliki WIL (wanita idaman lain), ada juga tentang dugaan korupsi. Semua laporan kita tampung dan selanjutnya kita validasi. Kita tidak bisa terima begitu saja,” ungkap Rahmat Apiti, Sabtu, 2 Februari 2019.
Rahmat mengatakan, laporan-laporan yang masuk perlu validasi sehingga tidak meninmbulkan fitnah “Petunjuk awal untuk menelusuri laporan-laporan tersebut kami sudah tahu tinggal kami atur secara teknis biar tidak tercecer penelusurannya,” katanya lagi.
Setelah dilakukan validasi, lanjut dia, hasilnya akan disampaikan kepada pihak pengambil kebijakan dalam penentuan Sekda Sultra nanti, baik melalui tim seleksi ataupun langsung kepada gubernur untuk dijadikan bahan pertimbangan.
Lagi-lagi Rahmat menyampaikan, apa yang dilakukan AMAN Center dalam menelusuri rekam jejak calon Sekda Sultra adalah untuk mendorong lahirnya Sekda Sultra baru yang lebih kompeten, kredibel, dan berintegritas.
Seperti diketahui, empat kandidat saat ini tengah mengikuti proses seleksi calon Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Mereka adalah Nurdin Pamone (Sekda Muna), Syafruddin (Sekretaris KPU Sultra), Rony Yakob Laute (Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda Sultra), dan Nur Endang Abbas (Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sultra).
AMAN Center, sebagai lembaga yang mengawal perjuangan pasangan gubernur dan wakil gubernur Sultra Ali Mazi dan Lukman Abunawas (AMAN) saat Pilgub Sultra lalu, menaruh perhatian dalam proses seleksi Sekda Sultra kali ini, dengan membuka posko pengaduan untuk menelusuri rekam jejak para calon.
Laporan yang diterima AMAN Center melalui posko pengaduan yang dibentuk, kata Rahmat, semua calon punya laporan, dan beragam.
Hanya saja, Rahmat belum mau membeberkan secara detil laporan-laporan tersebut karena harus divalidasi lagi.
“Setelah itu, kita akan laporkan hasilnya dan kita akan buka ke publik,” katanya.
Penulis: Jumaddin Arif