Panjikendari.com – Wali Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Sulkarnain Kadir, kembali meninjau kesiapan beberapa rumah ibadah di kota tersebut dalam rangka menghadapi suasana normal baru di era pandemi Covid-19, Rabu, 17 Juni 2020.
Rumah ibadah yang menjadi sasaran kunjungan Wali Kota adalah Masjid Al Alam Teluk Kendari, Masjid Nurul Fallah, Masjid Nurul Iman, dan Gereja Bukit Zaitun daerah Dapu-Dapura.
“Masjid Al Alam ini mungkin salah satu masjid yang bisa melaksanakan ibadah berjamaah, karena mungkin posisinya mudah dikontrol, karena akses masuk cuma satu. Kan ndak mungkin berenang masuk di sini, jadi bisa di kontrol jumlahnya,” kata Sulkarnain.
Sulkarnain juga mengimbau kepada pengurus Masjid Al Alam agar dalam pelaksanaan ibadah shalat agar tidak lebih dari 300 orang jamaah atau tetap memperhatikan protokol kesehatan.
“Jadi saya mengimbau untuk dibuka dengan jumlah terbatas dulu, kemudian nanti setelah itu dianggap mampu dilakukan, baru meningkatkan lagi kapasitasnya jumlah jamaah,” katanya.
“Sebagai bentuk persiapan dan penyesuaian karena kita ini kan belum terbiasa dengan pola ini, khawatirnya crowded (ramai) kalau dibuka terlalu masif,” sambungnya.
Menurut dia, pembukaan rumah ibadah di kota tersebut tidak serentak atau simultan, tetapi dilakukan secara parsial berdasarkan kondisi atau status di setiap kelurahan yang memenuhi syarat seperti masuk zona hijau.
“Masjid Al Alam Kendari dibuka karena pihak masjid telah menyediakan klinik, menyiapkan petugas yang berjaga, dan telah memberi tanda batasan-batasan antar jamaah ketika melaksanakan ibadah secara berjamaah,” pungkasnya. (man)