Panjikendari.com – Lembaga Barometer Suara Indonesia (BSI) telah merilis hasil survei tingkat elektabilitas untuk Pilkada Muna November 2020. Dari hasil survei BSI, pasangan calon (paslon) nomor urut 2 (dua) La Ode M Rajiun Tumada dan H La Pili (RAPI) unggul atas paslon petahana nomor urut 1 (satu) LM Rusman Emba dan Bachrun (Terbaik).
BSI menyebutkan, paslon RAPI memuncaki peringkat dengan elektabilitas 42,50%, sedangkan LM. Rusman Emba – Bachrun Labuta dengan elektabilitas 36,36%. Dari 440 responden, sebanyak 21,14% belum menentukan pilihan.
Saat dimintai tanggapannya mengenai hasil survei tersebut, calon Bupati Muna La Ode M Rajiun Tumada enggan berkomentar lebih jauh. Ia meminta kepada seluruh tim, relawan, simpatisan, dan juga pendukungnya untuk tidak jemawa atas perolehan hasil survei tersebut.
Bagi dia, hasil survei hanya sebagai barometer untuk melihat tingkat kesuksesan pergerakan tim di lapangan. Selebihnya tidak boleh dianggap sebagai sebuah indikator kemenangan.
“Saya mengimbau kepada tim dan seluruh simpatisan, relawan, serta pendukung untuk tidak jemawa dengan hasil survei. Kita harus terus bekerja, menjaga kekompakan dan soliditas yang telah kita bangun,” singkatnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Paslon RAPI, Aksah, mengatakan, hasil survei yang dirilis BSI sangat mempengaruhi sikap politik masyarakat Muna. Kata dia, setelah mengetahui bahwa RAPI unggul dari petahana berdasarkan hasil survei maka banyak kelompok masyarakat yang selama ini belum menentukan pilihan, bergabung ke kubu RAPI.
“Bukan saja mereka yang belum menentukan pilihan, tapi termasuk para pendukung paslon sebelah ikut bergabung ke kita (RAPI, red). Dan saya kira, ini sebuah isyarat bahwa masyarakat mulai paham kemana akan mengarahkan dukungannya demi masa depan Muna yang lebih baik,” kata Aksah.
Mantan Kepala Perwakilan Ombudsman Sultra ini melihat, setelah rilis hasil survei yang dilakukan oleh BSI, sejumlah pendukung paslon lain terlihat sangat panik dengan membuat opini yang tidak jelas.
“Saya yakin paslon lain juga menurunkan lembaga survei untuk melihat tingkat elektabilitasnya, tapi mereka menyembunyikan hasil suvei itu karena memang berdasarkan hasil survei beberapa lembaga, RAPI unggul atas petahana,” katanya.
Olehnya itu, Aksah meminta kepada kepada tim dan juga pendukung, relawan, serta simpatisan untuk tenang dan tidak terpancing dengan upaya provokatif kelompok sebelah.
“Kita harus tetap fokus bekerja menjaga basis suara karena saya yakin kelompok sebelah akan melakukan segala macam upaya untuk membalikkan keadaan. Mereka bisa menang kalau curang. Bisa jadi, taktik politik uang akan dilakukan untuk mempengaruhi pilihan masyarakat,” ujarnya.
Oleh karena itu, Aksah meminta kepada Satgas anti-politik uang yang sudah dibentuk di setiap wilayah, termasuk para relawan dan simpatisan untuk bersama-sama mengawasi dan mengamankan wilayah masing-masing dari upaya politik uang kelompok sebelah. (Erwino)