Kolaka Timur, Panjikendari.com — Di tengah suasana hangat Panen Raya di Kecamatan Ladongi, Bupati Kolaka Timur, Abd Azis, SH., MH., menyampaikan pesan kuat tentang arti kepemimpinan yang terbuka, melayani, dan tak berjarak dengan rakyat.
Berbicara di hadapan para petani, tokoh masyarakat, dan jajaran pemerintah daerah, Bupati Azis menegaskan bahwa rumah jabatan yang ia tempati bukanlah simbol kekuasaan, melainkan ruang rakyat.
“Saya terbuka 24 jam. Datang saja ke rumah jabatan, tidak perlu rapi-rapi. Mau pakai celana puntung, tidak pakai sandal, datang saja. Karena rumah jabatan itu adalah milik Bapak/Ibu semua. Saya hanya diberi amanah menempati sementara,” ucapnya, yang langsung disambut tepuk tangan hadirin.
Pernyataan itu bukan sekadar basa-basi. Bupati Azis juga meminta masyarakat untuk tidak ragu melaporkan jika ada camat atau kepala dinas yang tidak menjalankan tugas pelayanan dengan baik.
“Kalau ada Pak Kadis atau Pak Camat yang tidak mau membantu, tolong laporkan. Kalau perlu diganti, saya akan ganti,” tegasnya.
Baginya, jabatan bukanlah kedudukan untuk dilayani, melainkan amanah untuk melayani.
“Saya merasakan betul, ikhlas dan tulus masyarakat Kolaka Timur memberikan amanah kepada saya. Dan saya pun akan ikhlas memberikan pelayanan terbaik kepada Bapak/Ibu semua,” tuturnya penuh harap.
Pernyataan itu disampaikan dalam momentum Panen Raya Padi di Ladongi—kegiatan yang menjadi simbol keberhasilan sektor pertanian dan kerja nyata pemerintah daerah dalam mendorong kedaulatan pangan nasional.
Dalam sambutannya, Bupati Azis mengenang masa kecilnya yang akrab dengan dunia tani, dan menegaskan bahwa peningkatan luas lahan dan indeks pertanaman adalah bagian dari ikhtiar bersama. Berdasarkan data, luas lahan pertanian Kolaka Timur meningkat dari 19.000 hektare pada 2023 menjadi 21.000 hektare di 2024. Tambahan 2.400 hektare sawah baru dari program pemerintah pusat turut memperkuat posisi Koltim sebagai daerah potensial pertanian.
“Saya sudah komunikasi langsung dengan Balai Wilayah Sungai, Kementerian Pertanian, dan Dinas Pertanian. Kita sedang berupaya agar indeks tanam kita bisa meningkat dari IP200 ke IP250,” katanya.
Namun ia juga tidak menutup mata terhadap tantangan: irigasi, teknologi pertanian, dan peningkatan kapasitas petani. Solusinya: kolaborasi dan semangat gotong royong.
Panen Raya di Ladongi tidak hanya mencerminkan keberhasilan teknis sektor pertanian, tetapi juga nilai-nilai kepemimpinan yang berpihak kepada rakyat. Kepemimpinan yang tidak hanya mengatur dari balik meja, tetapi hadir di tengah sawah, mendengar langsung suara petani, dan membuka pintu rumah untuk siapa saja yang ingin menyampaikan aspirasi.
Dengan semangat “Petani Sejahtera, Kolaka Timur Berdaya”, Bupati Abd Azis menegaskan bahwa kehadiran pemerintah harus dirasakan nyata, bukan hanya saat panen, tetapi juga dalam setiap langkah perubahan menuju daerah yang sejahtera dan mandiri. (*)