Oleh: La Ode Muhammad Ramadan
(Pegawai Dinas Perikanan Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara)
Dari 337 kilometer panjang garis pantai dan 2.559,4 kilometer persegi luas lautan Kabupaten Muna, kemungkinannya akan berbanding lurus dengan potensi hasil laut yang terkandung di dalamnya, baik itu yang ditangkap maupun yang dibudidayakan.
Khusus untuk aktivitas penangkapan ikan (berbagai jenis), rata-rata produksi pertahunnya kira-kira mencapai 10 ribuan ton. Angka ini mungkin masih di bawah potensi lestari yang kemungkinanya bisa mencapai angka 35 ribu ton (butuh pembuktian secara ilmiah).
Untuk produksi dari kegiatan budidaya ikan di Kabupaten Muna, baik itu budidaya laut maupun budidaya payau, bisa diprediksi masih di bawah potensi yang ada. Secara sederhana, luas wilayah laut dan panjang garis pantai bisa dijadikan rujukan untuk memprediksi potensi lahan yang bisa dijadkan lokasi kegiatan budidaya ikan.
Jika merujuk trend perdagangan ikan budidaya, dapat digambarkan bahwa produksi ikan bandeng dalam setahun kira-kira bisa mencapai angka 1.400 ton, udang vanamei sekitar 800 ton pertahun, ikan kerapu sekitar 3 ton pertahun, udang lobster sekitar 0,5 ton pertahun, dan rumput laut kemungkinannya bisa mencapai angka 48.000 ton pertahun.
Jika melihat fakta lapangan saat ini, dapat dikatakan bahwa potensi lahan untuk kegiatan budidaya laut dan payau di Kabupaten Muna yang sudah termanfaatkan masih berada pada kisaran angka kurang dari 50 persen dari potensi yang ada.
Sebenarnya, kegiatan budidaya laut dan budidaya payau jika dikelola dengan baik, akan dapat memberikan kontribusi signifikant bagi kemajuan daerah ini.
Kegiatan budidaya laut dan budidaya payau merupakan salah satu subsektor unggulan perikanan budidaya dalam meningkatkan volume produksinya. Umumnya komoditas dari kegiatan budidaya laut dan payau yang dilakukan pada media keramba jaring apung (KJA), rakit gantung, tambak, dan/atau keramba jaring tancap (KJT) memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi di pasaran baik dalam negeri maupun luar negeri.
Pasar untuk komoditas budidaya laut dan payau masih sangat terbuka dan sebagian besar komoditas budidaya laut dan payau di ekspor keluar negeri (minimal perdagangan antar pulau) dengan nilai jual yang cukup tingggi.
Ada beberapa komoditas yang dapat dibudidayakan dan dikembangakan di Kabupaten Muna (Sebagian sudah dilakukan) seperti rumput laut, ikan bandeng, ikan kerapu, ikan kakap, ikan beronang, teripang, ikan kuwe, kerang, udang lobster, kepiting bakau, dan udang vanamei.
Rumput Laut
Rumput laut selain dapat di budidaya di laut juga dapat dibudidayakan di air payau, namun jenisnya berbeda. Rumput laut yang sering dibudidayakan dan dikembangkan diperairan laut selama ini memiliki nama ilmiah euchema cottonii. Sedangkan untuk jenis yang dibudidayakan di air payau adalah Gracilari sp. Rumput laut jenis E. cottonii ini dikembangkan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Rumput laut sudah dibudidayakan di Kabupaten Muna dan sudah populer di daerah ini sejak beberap waktu lalu.
Ikan Bandeng
Ikan bandeng adalah komoditas budidaya laut yang dapat juga dibudidayakan di tambak. Ikan ini memiliki nilai ekonomis cukup tinggi dan memiliki rasa yang enak. Pada beberapa daerah ikan ini menjadi makanan khas daerah tersebut. Ikan ini sudah dibudidayakan di Kabupaten Muna sejak lama. Ikan ini juga cukup populer dikalangan petani tambak di Kabupaten Muna.
Ikan Kerapu
Sama halnya dengan ikan bandeng, ikan kerapu juga dapat dibudidayakan di tambak. Bedanya ikan kerapu lebih dikenal dan banyak dibudidaya di laut daripada di tambak. Kerapu memiliki tujuh genus yang dikenal di Indonesia, yaitu Aethaloperca, Anyperodon, Cephalopholis, Chromileptes, Epinephelus, Plectropomus, dan Variola. Dari ketujuh genus tersebut yang memiliki nilai komersial adalah genus Chromileptes yang diwakili oleh jenis kerapu bebek, Plectropomus diwakili oleh jenis kerapu sunu, dan Epinephelus yang diwakili oleh jenis kerapu macan. Ikan kerapu dibudidayakan hampir di seluruh daerah di Inonesia, termasuk di Kabupaten Muna.
Ikan Kakap
Ikan kakap juga dapat dibudidayakan di laut dan di tambak. Kakap yang dibudidayakan ada dua jenis yaitu kakap putih dan kakap merah. Ikan kakap termasuk ikan yang memiliki toleransi cukup besar terhadap kadar garam. Ikan kakap juga merupakan ikan yang memiliki nilai ekonomis baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun untuk pasar internasional. Budidaya ikan ini belum populer di Kabupaten Muna.
Ikan Beronang
Ikan beronang memiliki nama ilmiah Siganus sp. Ikan ini sebenarnya cukup potensial untuk dikembangkan. Ikan ini termasuk ikan yang memiliki daging yang gurih dan disukai banyak orang. Sifatnya primary herbivor, suka memakan plankton dan makanan buatan. Ikan ini termasuk komoditas yang mudah dibudidayakan karena mempunyai toleransi yang tinggi terhadap kadar garam dan tingkat suhu. Ikan ini di alam tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Budidaya ikan ini belum populer di Kabupaten Muna.
Teripang Pasir
Teripang pasir merupakan komoditas perairan laut yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Nama latinnya Holothuroidea. Teripang biasa disebut juga sebagai timun laut. Komoditas ini biasa ditemukan di daerah pasang surut air laut sampai dengan daerah laut dalam. Teripang yang dalam bahasa inggrisnya disebut sea cucumber, memiliki manfaat antara lain dapat dijadikan penyembuh luka, pencegah osteoporosis, anti kanker dan anti tumor serta dapat mengendalikan kadar gula darah. Budidaya teripang di Kabupaten Muna masih jarang dilakukan. Umumnya masyarakat melakukan penangkapan teripang dari habitatnya di alam.
Ikan Kuwe
Ikan kuwe yang memiliki nama ilmiah Caranx sexfasciatus ini memiliki kebiasaan yang unik. Ia dikenal sebagai ikan yang senang bercengkerama dengan teman sebayanya. Ikan ini termasuk dalam golongan ikan predator yang hidup di daerah karang dangkal di perairan terbuka. Ikan yang tergolong sebagai ikan buas ini hidup dengan membentuk gerombolan. Ikan ini sudah dapat dibudidayakan. Namun di Kabupaten Muna, ikan ini sepertinya belum dibudidayakan.
Kerang
Kerang termasuk komoditas laut yang sudah dapat dibudidayakan. Kerang masuk dalam kategori hewan bertubuh lunak atau mollusca walaupun ia memiliki cangkang yang keras. Ada berbagai macam jenis kerang yang ada di perairan Indonesia. Namun kerang yang sering dibudidayakan antara lain adalah jenis kerang darah, kerang hijau dan abalone. Kerang merupakan komoditas dengan pangsa pasar yang masih sangat terbuka. Komoditas ini dikenal sebagai makanan dengan nilai eksklusif tinggi. Di Kabupaten Muna sepertinya belum populer dengan kegiatan budidaya kerang.
Udang Barong atau Lobster
Udang barong dikenal dengan nama lobster laut, mencari makanan pada malam hari dan suka tinggal di dalam lubang-lubang. Udang yang memiliki nama ilmiah Panulirus sp ini merupakan komoditas yang sangat potensial. Sama halnya dengan udang yang lain, komoditas ini memiliki nilai jual yang cukup lumayan. Komoditas yang memiliki nama inggris Spiny lobster ini, belum populer dibudidayakan di Kabupaten Muna.
Kepiting Bakau
Kepiting bakau sudah dapat dibudidayakan walaupun perkembangan budidayanya belum begitu pesat karena memang komoditas jenis ini masih belum dikenal luas sebagai salah satu komoditas budidaya air payau. Padahal pasar kepiting masih sangat luas dan nilai jualnya sangat tinggi. Apalagi kepiting merupakan salah satu makanan favorit pada restoran-restoran seafood. Kabupaten Muna memiliki potensi untuk kegiatan budidaya kepiting bakau.
Udang Vannamei
Udang vannamei adalah jenis udang yang pada awal kemunculannya di Indonesia dikenal sebagai udang yang dapat dibudidayakan denga tingkat ketahanan yang tinggi terhadap serangan hama penyakit. Kegiatan budidaya udang vannamei di Kabupaten Muna sudah cukup populer di kalangan petani tambak.
Semua jenis ikan dan organisme tersebut layak dan dapat dibudidayakan di Kabupaten Muna (***)