Panjikendari.com. Muna – Pemerintah Kabupaten Muna telah menyiapkan data penerima Bansos dampak Covid-19 sebanyak 32.965 kepala keluarga (KK).
Kadis Sosial Muna, La Kore saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPRD Muna, Selasa, 28 April 2020, menyampaikan, kuota yang disiapkan oleh Kementerian Sosial berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebanyak 14.199 KK.
Kemudian, kata dia, ada penambahan perluasan bantuan sembako sebesar 4.717 KK. Namun dalam waktu yang bersamaan, ada Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Semula ditargetkan oleh kemensos 7.887 namun ada penambahan 2.162 sehingga menjadi menjadi 10.049 untuk penerima BLT. Kemudian bantuan sembako dari provinsi sekitar 4 ribu lebih KK.
Sehingga setelah diakumulasi dengan bantuan-bantuan kementarian menjadi 32.965 KK.
“Jadi Data ini sudah melebihi dari data DTKS sekitar 29.701, ini berarti penerima bantuan berdasarkan data DTKS sudah aman dengan bantuan pusat dan provinsi. Kuota yang disiapkan oleh pusat untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang semula sebesar 7.887 KK, dan dalam waktu yang tidak terlalu lama kemudian berubah lagi menjadi 10.049 KK,” ujar La Kore
Selain itu, Pemkab Muna mengalokasikan Rp 4 miliar untuk penanganan dampak Covid-19. Anggaran yang bersumber dari APBD itu akan dialokasikan untuk bantuan sembako kepada masyarakat Sebanyak 3.906 Kepala Keluarga (KK).
“Yang Rp 4 M ini diperuntukan untuk sembako, berupa beras 25 Kg, telur, mie instan, dan minyak goreng. Nanti akan diberikan dua kali. Bila dirupiahkan sekitar Rp 500 ribu per KK. Jadi dua kali disalurkan maka dapat Rp 1 juta per KK,” tambahnya.
Ia mangatakan bahwa 3.906 KK ini akan dialokasikan kepada keluarga pasien yang benar-benar terdampak langsung dan keluarga prasejahtera di 26 Kelurahan se Kabupaten Muna. Sementara Keluarga prasejahtera yang ada di desa-desa akan disentuh melalui Dana Desa.
“Perlu saya sampaikan, bahwa 3.906 KK ini peruntukannya ada dua yang pertama masyarakat yang terdampak langsung seperti keluarganya yang dikarantina, yang kedua keluarga yang tidak terdampak langsung yakni keluarga prasejahtera yang tersebar di 26 kelurahan yang ada di Kabupaten Muna,”ujar La Kore.
Makanya kata dia, data ini akan dipetakan, karena berdasarkan di lapangan masih banyak yang mau mendapatkan bantuan akibat dampak Corona. Setelah dipetakan, penerima BLT yang menggunakan dana desa bisa menggunakan data di luar DTKS.
“Jadi saya kira target-target Kementrian Sosial melalui Dinas Sosial sudah selesai karena datanya sesuai DTKS sudah aman. Sekarang kita bergerak diluar DTKS. Maka dari itu, kami sudah berikan ke Desa kemudian mereka petakan. Saya sudah sampaikan kepada semua pendamping-pendamping kecamatan. Untuk dilakukan klarifikasi, mana yang ganda supaya langsung ditandai,” paparnya.
Kemudian, lanjut dia, untuk bantuan sembako pusat saldonya sebesar Rp 200 ribu, dengan rincian untuk bantuan beras 15 kg dan 1 rak telur, tetapi tiap bulanya ada PKH. “Untuk BLT sebesar Rp 600 ribu per bulan per KK selama tiga bulan,” katanya.
Hanya saja, kata dia, pihak Dinsos belum menyalurkan bantuan kepada masyarakat karena masih terkendala sitem penginputan data ke Kementerian Sosial.
Dia memastikan, penyalurannya akan dilakukan paling lambat sebelum lebaran Idulfitri 1441 H.
‘Kendala kita belum disalurkan dana BLT karena sampai hari ini kami masih menginput data ke pusat. Kemudian kami juga terkendala jaringan. Sehingga semua daerah minta perpanjangan penginputan. Maka kami mohon kesabaran masyarakat, Insya Allah dalam waktu yang dekat ini kami akan salurkan. Kami upayakan sebelum lebaran,” pungkasnya. (adi)