“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi…“(QS. Al-A’raaf: 96)
Dalam ayat tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan bahwa seandainya para penduduk di suatu negeri beriman dan bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan membukakan untuk mereka berbagai keberkahan dan kenikmatan dari langit dan bumi. Keberkahan langit adalah dengan turunnya hujan, dan keberkahan bumi adalah dengan tumbuhnya berbagai tanaman dan buah-buahan, banyaknya hewan ternak dan gembalaan, serta diperolehnya keamanan dan keselamatan.
Keberkahan ini tidak hanya bersifat materi, tetapi juga mencakup ketenteraman jiwa, keberlimpahan rezeki yang halal, serta kehidupan yang dipenuhi dengan kebaikan. Negeri yang dihuni oleh orang-orang beriman dan bertakwa akan merasakan kesejahteraan, karena penduduknya senantiasa menjadikan syariat Allah sebagai pedoman dalam setiap aspek kehidupan mereka.
Mereka pun senantiasa bersyukur kepada Allah, ridha terhadap-Nya, dan mengharapkan karunia-Nya. Lalu mereka menggunakan nikmat-nikmat itu di jalan kebaikan, bukan jalan keburukan, untuk perbaikan, bukan untuk merusak. Sehingga balasan bagi mereka dari Allah adalah ditambahnya berbagai kenikmatan (kekayaan) di dunia dan pahala yang besar di akhirat.
Namun, sebaliknya, jika penduduk suatu negeri berpaling dari iman dan ketakwaan, keberkahan itu bisa dicabut. Sejarah telah mencatat bagaimana berbagai peradaban besar runtuh akibat kezaliman, kemaksiatan, dan meninggalkan ajaran Allah. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu dan masyarakat untuk menjaga nilai-nilai ketakwaan agar negeri yang mereka tinggali senantiasa diberkahi.
Mari kita sama-sama menjaga ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, agar Allah senantiasa menyertai langkah-langkah kita dalam kehidupan, dan kita senantiasa dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena Allah cinta kepada orang yang bertakwa. (*)
(Dikutip dan disusun dari buku “Menjadi Hamba yang Dirindukan Surga” karya Syekh Ali Jaber.)