Ibadah puasa itu adalah ibadah yang amat luar biasa! Namun sayangnya, masih banyak dari kaum Muslimin yang belum mengetahui rahasia dan keutamaan dari ibadah puasa. Bahkan, jika menjelang datangnya bulan Ramadhan, sebagian kaum Muslimin banyak yang kurang semangat menyambutnya. Karena mereka menganggap bahwa ibadah puasa adalah beban berat dan kesulitan. Padahal, nyatanya ibadah puasa itu adalah ibadah yang agung dan luar biasa. Andaikan mereka mengetahui betapa agung dan luar biasanya ibadah puasa, niscaya mereka akan menyambut Ramadhan dan menjalankan ibadah puasa dengan suka cita.
Ramadhan adalah madrasatush-shalihin, sekolah bagi orang-orang yang shaleh. Bahkan untuk menambah keshalihan. Tak hanya itu, Ramadhan juga adalah tempat untuk memperbaiki kesehatan kita, dan juga untuk memperbaiki hubungan kita sama Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ، سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بَعَّدَ اللَّهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
Dari Abu Sa’id al-Khudhri Radhiallahu ‘anhu, ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa yang berpuasa sehari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh tujuh puluh musim.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat yang lain,
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ، مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بَاعَدَ اللَّهُ مِنْهُ جَهَنَّمَ مَسِيرَةَ مِائَةِ عَامٍ
Dari Uqbah bin Amir, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda,
“Barang siapa berpuasa satu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan dirinya dari neraka Jahannam sejauh jarak perjalanan seratus tahun.” (HR. an-Nasa’i)
Padahal yang diinginkan oleh hamba Allah, sebagaimana yang Allah gambarkan dalam surah Ali Imran adalah,
فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ
“… Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung….” (QS. Ali Imran: 185)
Kalau dia hanya dapat sedikiit saja tergeser dari api neraka, bukan dijauhkan, tapi tergeser saja sedikit, “wa udkhilal jannah,” dan terjamin masuk surga, “faqad faaz,” maka dia telah mendapatkan kemenangan yang luar biasa, dia mendapatkan keberuntungan yang luar biasa. Lalu bagaimana lagi kalau dijauhkan dari api neraka? Yaitu dijauhkan 100 tahun sebab ia berpuasa.
Ini adalah puasa yang sunnah, apalagi puasa yang wajib, yaitu puasa di bulan Ramadhan?
Bahkan Allah Ta’ala telah menyiapkan pintu surga yang khusus hanya bisa dimasuki oleh orang yang mengerjakan ibadah puasa. Pintu surga itu bernama ar-Rayyan. Kata “ar-rayyan” sendiri secara bahasa berarti puas, segar, dan tidak haus.
Dari Sahl bin Sa’ad, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ، يُقَالُ: أَيْنَ الصَّائِمُونَ؟ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
“Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut ‘ar-Rayyan’. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari Kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Orang yang berpuasa akan diseru, ‘Mana orang yang berpuasa?’ Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang-orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka pintu itu akan tertutup, dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Saudara yang dirahmati Allah, puasa adalah salah satu ibadah yang utama. Allah berjanji akan memberikan balasan yang besar bagi orang berpuasa. Berpuasa juga akan menjadi jalan kita menuju surga-Nya Allah.
Dari Abu Umamah, ia berkata, aku bertanya, “Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku sebuah amalan yang dapat memasukkan aku ke dalam surga.” Beliau menjawab,
عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَا عِدْلَ لَهُ أَوْ قَالَ لَا مِثْلَ لَهُ
“Berpuasalah, sesungguhnya tidak ada (ibadah) yang sebanding dengannya.” Atau beliau berkata, “Tidak ada (ibadah) yang setara dengannya.” (HR. Ahmad)
Maka bergembiralah ketika kita akan melaksanakan ibadah puasa, dan laksanakanlah ibadah puasa dengan sebaik-baiknya, karena Allah telah menyiapkan balasan yang amat luar biasa kepada orang-orang yang berpuasa. (*)
Dikutip dari buku ‘Menjadi Hamba yang Dirindukan Surga‘ karya Syekh Ali Jaber.