panjikendari.com – Gegara menuliskan komentar bernada melecehkan atau mendiskreditkan masyarakat Kecamatan Watopute, pemilik akun facebook La Ode Bayruddin mendapat kecaman dari sejumlah elemen di Kecamatan Watopute, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.
Sekadar diketahui, pemilik akun Facebook La Ode Bayruddin berkomentar pada salah satu status di grup Facebook Wuna Forum. Dalam komentar status itu dibahas tentang polemik janji air bersih di Watopute yang tak kunjung tuntas.
Dari beberapa komentar, muncul akun La Ode Bayruddin dengan komentar begini; “Sdh adakah yg mati kehausan di Watopute itu?”
Komentar yang berisi pertanyaan tak menyenangkan tersebut sontak mendapat protes dan kecaman, terutama dari masyarakat dan pemuda Watopute.
La Ode Muhamad Samsul Alam, dari Konsorsium Pemuda Kecamatan Watopute, melalui panjikendari.com, sangat menyayangkan komentar La Ode Bayruddin tersebut.
Sepengetahuan Samsul Alam, La Ode Bayruddin adalah seorang aparatur sipil negara (ASN) yang bekerja di lingkup pemerintah Kabupaten Muna.
Kabarnya, kata dia, La Ode Bayruddin adalah Sekcam Towea yang dipindahkan sebagai Sekcam Kontukowuna. Ia juga adalah adik kandung dari Kadis Perdagangan Kabupaten Muna La Ode Darmansyah.
Samsul Alam mengatakan, sebagai seorang ASN, La Ode Bayruddin mestinya dapat menjaga lisan dan perbuatannya, memberikan tauladan kepada masyarakat, serta menjaga nama baik Pemkab Muna.
“Komentar La Ode Bayruddin itu tidak menunjukkan ketauladanannya sebagai seorang ASN, seharusnya ASN bisa menjaga lisan dan perbuatannya, ini malah menunjukkan kualitas dirinya sebagai orang yang tak berilmu,” kata Samsul Alam.
Roy -sapaan akrab Samsul Alam- menyampaikan, komentar La Ode Bayruddin ini telah menjadi konsumsi tokoh-tokoh masyarakat Kecamatan Watopute.
“Dan masyarakat Watopute sangat terluka dengan komentar itu. Memang sepertinya komentar itu telah dihapus, tapi sudah telanjur tersebar dan telah menyakiti hati masyarakat Watopute,” kata Roy.
Oleh karena itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Roy mendesak kepada pemilik akun facebook La Ode Bayruddin untuk bertanggung jawab penuh dengan cara mengklarifikasi apa maksud dan tujuannya serta meminta maaf melalui akun tersebut kepada seluruh masyarakat kecamatan Watopute.
“Sebelum masyarakat Watopute geram dan tak terkontrol, karena jujur dengan komentar si Bayruddin itu seolah-olah nanti setelah ada korban jiwa baru air bisa mengalir di Kecamatan Watopute dan sangat jujur kami merasa terhina dan tersinggung dengan pertanyaan si Bayruddin itu,” tegas Roy.
Roy juga meminta kepada Bupati Muna LM Rusman Emba untuk mecopot jabatan La Ode Bayruddin sebagai Sekcam dan memberikan kesempatan kepadanya untuk lebih banyak refreshing agar pikirannya kembali jernih.
“Kami dari konsorsium pemuda Watopute sangat mengapresiasi respons positif dari Bupati Muna saat kami menemui beliau dan memintanya untuk menyelesaikan polemik air bersih yang terjadi di Kecamatan Watopute.”
“Tetapi kami sangat menyayangkan kelakuan bawahannya yang tidak bijak dalam bermedia sosial yang justru mendiskreditkan masyarakat Kecamatan Watopute,” ujar Roy.
Senada dengan Roy, salah seorang masyarakat Watopute, La Ode Ali Akbar, mengaku sangat terkejut dengan pertanyaan seorang oknum ASN yang telah mendiskreditkan masyarakat soal kebutuhan air bersih.
“Pertanyaan yang dia buat sama halnya menghina kami, sebagaimana kami sering mengeluhkan tentang sulitnya mendapatkan air bersih, apalagi air bersih merupakan kebutuhan primer yang memang harus dipenuhi,” kata Ali Akbar.
Menurut Ali Akbar, keluhan masyarakat Watopute tentang air bersih bukan tanpa alasan, karena dari tahun ke tahun masyarakat Watopute tidak mendapatkan suplai air bersih dari PDAM.
“Padahal proyek pengadaan instalasi dan pipa air bersih di Watopute sudah menelan anggaran miliaran, tapi sekarang malah mandek,” tukas Ali.
Oleh karena itu, Ali Akbar mengatakan, masyarakat merasa tersakiti dengan adanya pertanyaan akun facebook La Ode Bayruddin tersebut. (has/jie)