Kendari, Panjikendari.com – Gubernur Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka (ASR) menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap kondisi Asrama Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) cabang olahraga dayung di Punggaloba, Kota Kendari. Saat jogging, Rabu 7 Mei 2025, ASR menyempatkan diri meninjau langsung asrama yang telah menampung para atlet andalan Sultra itu.
Dari luar, bangunan yang berdiri di atas perairan Teluk Kendari ini tampak rapuh dan tak terawat. Dalam sebuah video yang diunggah ASR di Facebook, tampak jelas kondisi mengenaskan bangunan tersebut: atap berlubang, dinding lapuk, serta lantai yang nyaris jebol. Bahkan bendera merah putih yang berkibar di tiang dekat bangunan tampak kusam dan memudar, seakan menjadi simbol kelamnya kondisi fasilitas olahraga tersebut.
“Saat meninjau asrama atlet PPLP, saya sangat prihatin melihat kondisinya yang jauh dari layak bagi para atlet, terutama atlet dayung yang secara konsisten menyumbangkan medali di setiap kejuaraan baik nasional maupun internasional. Salah satu bentuk dukungan kita seharusnya dengan menyediakan fasilitas yang memadai agar atlet dapat berlatih dengan aman dan nyaman dan meraih prestasi secara maksimal. Oleh karena itu, asrama PPLP ini sangat diperlukan untuk diperbaiki segera,” tulis ASR melalui akun Facebooknya.
Tribun penonton yang dulunya menjadi saksi latihan dan perlombaan kini tak lagi memiliki lantai. Salah satu gudang penyimpanan alat juga tak beratap, membuat perlengkapan dayung yang sebagian besar impor itu terpapar panas dan hujan.
“Bagaimana mau berprestasi kalau begini,” ucap ASR dalam video. Ia menegaskan akan merenovasi total bangunan ini. “Didesain ulang, kita akan perbaiki. Nanti yang menginap di sini betul-betul atlet.”
Kondisi bangunan ini memang jauh dari standar kelayakan. Asrama yang dibangun pada 1991 di masa Gubernur Alala itu belum pernah tersentuh rehabilitasi. Bahkan tribun penonton sudah tak punya lantai. Salah satu gudang penyimpanan alat dayung pun tidak beratap, membuat peralatan mahal dan impor milik atlet terancam rusak.
Tak hanya itu, para atlet penghuni asrama juga kerap mengeluhkan air bersih yang sulit diperoleh. Mereka sering kali harus mencari sumber air alternatif untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kalau mau atlet berprestasi, maka kita harus siapkan tempat yang layak untuk mereka berlatih dan tinggal,” tegas ASR.
Dengan nada serius, ASR menutup kunjungannya dengan janji akan segera memperbaiki fasilitas tersebut demi masa depan olahraga Sulawesi Tenggara. (*)
Editor: Jumaddin