Panjikendari.com – Pemerintah Kota Kendari di bawah kepemimpinan Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir berhasil masuk lima besar Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi se-Indonesia.
Raihan ini tentunya tidak lepas dari kerja keras pemerintah kota atas dukungan masyarakat dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di ibukota provinsi Sulawesi Tenggara ini.
Tercatat, Pemkot Kendari mampu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Kendari tahun 2020 naik sebesar 0,67 persen menjadi 83,53 persen. Capaian tersebut membuat Kota Kendari masuk lima besar IPM tertinggi se-Indonesia.
Lima besar IPM tertinggi se-Indonesia adalah Kota Yogya IPM 86%, Banda Aceh IPM 85%, Jakarta Selatan 85%, Denpasar IPM 84% dan Kota Kendari 83.3%.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan, capaian itu tak lepas dari dukungan dan kerja keras seluruh pihak mulai dari Organsasi Perangkat Daerah (OPD) dan seluruh stakeholder di Kota Kendari dalam upaya membangun kualitas hidup masyarakat Kota Kendari yang lebih baik.
Sulkarnain berharap, capaian ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan sehingga bisa memberikan hasil yang optimal bagi daerah ke depannya. Namun yang paling penting adalah capaiannya bisa dirasakan betul manfaatnya oleh masyarakat.
“Kita patut bersyukur berada di angka rata-rata nasional. Angka harapan hidup kita juga menjadi 73 tahun. Makanya saya sempat bercanda, kalau pensiun dan ingin tempat nyaman, tinggal saja di Kota Kendari. Itu menjadi bukti bahwa kita berhasil menyejahterakan masyarakat,” kata Sulkarnain Kadir.
Dalam membangun kualitas hidup Pemkot Kendari sudah membuktikan keberhasilan dalam menyejahterakan masyarakatnya, sehingga semua elemen membangun kualitas hidup masyarakat di kota Kendari lebih baik.
Peningkatan angka IPM Kota Kendari dipengaruhi oleh angka harapan hidup masyarakat Kota Kendari yang terus meningkat. Pada tahun 2019, angka harapan hidup hanya 73,75 tahun meningkat menjadi 73,77 tahun pada 2020.
Meningkatnya harapan hidup warga Kendari, tak lepas dari berbagai program yang dihadirkan Pemkot Kendari utamnya Program Sosial yang meliputi, Program perlindungan sosial, program pendidikan, program kesehatan dan program bantuan sosial terlebih di masa pandemi Covid-19.
Dari total APBD Kota Kendari Rp.1,5 Triliun telah diporsikan 29 persen untuk Pendidikan dan 10 persen untuk Kesehatan.
Dalam pemberian bantuan sosial (Bansos) kepada masyarakat terdampak covid-19 juga turut andil dalam pemulihan ekonomi daerah sekaligus peningkatan IPM Kota Kendari. Pada 2020, Pemkot Kendari menyalurkan bansos berupa paket sembako sekira 32.941 paket, bantuan langsung uang tunai sekira Rp.300 ribu kepada 3.639 karyawan dan 3.786 pelaku UKM terdampak covid-19 dan bantuan permodalan sebesar Rp 1 juta kepada sekira 500 UKM.
Pada 2020, Pemkot Kendari mengikutsertakan 5.023 warga kurang mampu dalam program JKN-KIS, sehingga total saat mencapai sekira 82 ribu orang.
Seperti diketahui, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
IPM diperkenalkan oleh United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara berkala dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR). IPM dibentuk oleh 3 (tiga) dimensi dasar: Umur panjang dan hidup sehat, Pengetahuan, Standar hidup layak.
Sementara, manfaat IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.
Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU). (jie)