panjikendari.com – Empat mahasiswi asal Sulawesi Tenggara (Sultra) yang melanjutkan pendidikan di China akhirnya tiba di Bandara Haluoleo Kendari, Selasa, 18 Februari 2020, setelah menjalani proses isolasi dan observasi selama 14 hari di Pulau Natuna.
Keempatnya tiba di Bandara Haluoleo sekitar pukul 07.42 Wita dengan menumpangi pesawat Batik Air, dijemput oleh sejumlah pejabat daerah di Sultra, antara lain, Asisten II Setda Sultra Suharno, Wali Kota Kendari Sulkarnain, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kendari Sri Lestari Sulkarnain, Ketua DPRD Kendari Subhan, Sekda Kendari Nahwa Umar bersama sejumlah pimpinan OPD Kendari.
Tampak pula Kepala Bandara Safruddin, Danlanud Haluoleo Kendari, Staf Ahli Sekretariat Kabupaten Bombana Ramsi Rafiu, Sekretaris Dinas Sosial Kolaka Alfian, dan sejumlah pejabat lainnya.
Keempat mahasiswa tersebut masing-masing Yayu Indah Maharani Hidayatullah asal Kota Kendari, Fitri Indar Dewi asal Kabupaten Bombana, serta Klarasani Nurrahmi Safitri dan Nia Daniati Rusli asal Kabupaten Kolaka.
Saat tiba di Bandara Haluoleo, mereka langsung menjalani pemeriksaan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Haluoleo. Setelah dipastikan betul-betul steril, keempatnya lalu diarahkan ke salah satu ruang di Bandara yang di dalamnya telah menunggu keluarga dan para pejabat.
Suasana haru menyelimuti ruang tunggu bandara tatkala ibunda Yayu memeluk erat buah hatinya yang telah lama dinantikan kepulangannya pasca-penyebaran virus Corona di negara dimana Yayu menempuh pendidikan.
Tampak pula dua adik Yayu yang masih kecil turut memeluk kakaknya yang baru tiba. Teman-teman Yayu lainnya juga tampak disambut hangat oleh keluarganya dan perwakilan Pemda masing-masing.
Asisten II Pemrov Sultra, Suharno, saat memberikan sambutan singkat dalam penyambutan ini, menerangkan bahwa empat mahasiswi tersebut telah menjalani observasi dengan pengawasan yang sangat ketat hingga dinyatakan bebas dari virus Corona.
“Kami memohon kepada masyarakat Sulawesi Tenggara untuk menerima mereka sebagaimana mestinya karena mereka telah dinyatakan steril dan sehat,” pinta Suharno.
Senada dengan itu, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, mengatakan, setelah melalui proses observasi selama 14 hari di Natuna, keempatnya dinyatakan sehat.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Kendari untuk tidak khawatir dengan kedatangan mahasiswi dari Wuhan ini, karena mereka telah dinyatakan bebas dan sehat dari virus Covid-19.
“Kepada seluruh masyarakat Kota Kendari, mari kita sambut keluarga kita ini dengan hangat, karena sudah klir, sudah dinyatakan benar-benar sehat dan bebas dari virus, dan yang mengatakan ini juga orang-orang yang berkompeten di bidangnya, sehingga tidak perlu ada lagi keraguan,” ungkapnya.
Pemerintah Kota Kendari, kata Sulkarnain, akan terus mendukung para mahasiswa yang berasal dari Kendari untuk tetap melanjutkan pendidikan di Wuhan, baik jika mereka akan kembali ke Wuhan, maupun menjalani kuliah secara online seperti yang saat ini dilakukan sampai kondisi di Wuhan sudah kondusif.
Sementara itu, perwakilan orangtua empat mahasiswa tersebut, Hidayatullah mengaku merasa lega dan terharu karena putrinya bisa hadir kembali di tengah keluarganya.
Apalagi, kedatangan mereka disambut secara resmi melalui acara seremonial. “Jujur saya tidak menyangka akan ada seremonial seperti ini. Saya sangat berterima kasih kepada bapak Presiden Jokowi dan sejumlah menterinya serta Panglima TNI, yang telah berupaya sehingga anak kami tiba di tanah air dengan selamat dan dalam kondisi sehat,” kata Hidayatullah dengan mata berkaca-kaca.
Pada kesempatan itu, mantan Ketua KPU Sultra ini juga mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Sultra dalam hal ini Gubernur Sultra dan Wali Kota Kendari yang telah memberikan perhatian khusus dalam urusan ini. (jie)