panjikendari.com – Tim SMAN 4 Kendari mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra) pada lomba Parade Cinta Tanah Air yang akan dilangsungkan di Denpasar, Bali, September 2019 nanti.
Sekolah ini melaju ke tingkat nasional setelah menjuarai lomba serupa pada tingkat provinsi Sultra, mengungguli sekolah-sekolah lainnya.
Dalam lomba ini, setiap sekolah mempresentasikan hasil karya atau kreativitasnya masing-masing di hadapan tim juri.
Tim SMAN 4 Kendari sendiri diwakilkan oleh Alifah Almas Alwani dan Nur Aulia Yunita, siswi kelas XI MIA-2. Keduanya menciptakan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dari bahan plastik.
“SMAN 4 Kendari sebenarnya ada empat tim yang diikutkan dalam lomba ini. Dan Alhamdulillah, salah satu diantaranya bisa keluar sebagai juara dan akan mewakili Sulawesi Tenggara ke tingkat nasional,” ungkap Kepala SMAN 4 Kendari, Ruslan, di ruang kerjanya, Selasa, 30 Juli 2019.
Ruslan menjelaskan, keikutsertaan SMAN 4 Kendari bukan kali pertama dalam lomba Parade Cinta Tanah Air. Pada tahun 2018 lalu, anak didiknya juga mewakili Sultra ke tingkat nasional.
“Kebetulan tahun lalu mereka masuk 10 besar. Tahun ini, kita berharap prestasi 10 besar bisa dipertahankan, bahkan kita bisa tingkatkan. Dan ada peluang untuk itu. Target kita masuk tiga besar,” kata Ruslan diamini dua siswi peserta lomba dan guru pembimbingnya Hj Sitti Sufiah.
Menurut Ruslan, dirinya bersama dewan guru senantiasa mendorong anak-anak didiknya dalam berkreasi dan berinovasi untuk melakukan hal-hal yang bernilai positif.
“Ini semua kita lakukan, kita dorong mereka untuk kepentingan mereka, saat ini dan masa yang akan datang,” ujarnya.
Sementara itu, guru pembimbing tim lomba Parade Cinta Tanah Air, Hj Sitti Sufiah, menjelaskan, dua siswi bimbingannya memanfaatkan sampah-sampah plastik yang ada di lingkungan sekolah.
Sampah-sampah plastik tersebut, lanjut Sufiah, digunting kecil lalu disuling. Dalam proses penyulingan memanfaatkan sekam atau serbuk kayu sebagai bahan bakarnya.
Sufiah mengatakan, dalam aplikasinya, proses kerja penyulingan plastik menjadi BBM ini dilakukan setiap hari Selasa di SMAN 4 Kendari.
“Semua siswa saat apel pagi diarahkan untuk mengumpulkan botol-botol plastik. Setelah itu digunting-gunting, selanjutnya disuling. Tadi pagi lagi kita lakukan,” katanya.
BBM hasil sulingan tersebut, kata Sufiah, biasanya digunakan untuk bahan bakar mesin pemotong rumput di SMAN 4 Kendari.
Menyinggung keikutsertaan anak didiknya di ajang Parade Cinta Tanah Air tahun 2019, Sufiah sangat optimis SMAN 4 Kendari akan keluar menjadi yang terbaik. (jie)