panjikendari.com Sekolah penerbangan General Aviation School (GAS) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), makin diminati oleh generasi muda pencari kerja di wilayah itu.
Hal itu terlihat dari banyaknya calon siswa-siswi yang mendaftarkan diri di lembaga pendidikan nonformal yang beralamat di Jalan Jenderal AH Nasution, Anduonohu, Kendari itu.
Direktur GAS Kendari, Hasmawati, mengungkapkan, sejak dua pekan terakhir melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah di beberapa daerah di Sultra, pendaftar di GAS Kendari sudah mencapai 102 orang.
“Selama dua pekan ini, kami melakukan sosialisasi kepada siswa-siswi di beberapa sekolah di Kolaka dan Bombana. Dan Alhamdulillah, sudah 102 orang yang mendaftar,” sebut Hasmawati, saat ditemui di kampus GAS Kendari, Senin, 29 Oktober 2018.
Menurut Hasmawati, jumlah tersebut sudah hampir melebihi jumlah siswa-siswi GAS Kendari yang saat ini sedang mengikuti pemagangan dan proses belajar mengajar di kampus GAS Kendari.
Hasmawati memprediksi, jumlah tersebut akan terus bertambah mengingat masih panjangnya rentang waktu masuk tahun ajaran baru 2019/2020 yang dimulai Mei 2019.
“Jumlah ini pasti akan terus bertambah karena teman-teman di jajaran pimpinan dan karyawan GAS Kendari saat ini sedang intens keliling daerah melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah,” kata Hasma.
Setelah melakukan sosialisasi di Kolaka dan Bombana, kata Hasma, saat ini pihak GAS Kendari sedang menuju Kabupaten Muna untuk kegiatan yang sama.
Dari Muna, lanjut alumni Unhalu Kendari ini, tim sosialisasi akan melanjutkan kegiatan sosialisasiny di Kota Baubau, Buton, Buton Selatan, dan Buton Utara.
Hasmawati mengungkapkan, tingginya animo masyarakat/pelajar mendaftarkan diri di GAS Kendari karena mereka tertarik dengan realitas bahwa banyak alumni GAS Kendari yang terserap di dunia kerja setelah lulus.
Memang, terang Hasma, dari total 525 alumni yang terdiri dari 12 angkatan sejak GAS Kendari berdiri tahun 2014, hampir 50 persen alumni sudah diterima di dunia kerja, baik bekerja sebagai staf airlines/travel, ground/cargo handling, maupun staf bandara.
“Ada yang bekerja di sini, di Sulawesi Tenggara, di Bandara Haluoleo Kendari, Bandara Betoambari Baubau, Bandara Sugimanuru Muna Barat. Ada juga yang bekerja di luar Sulawesi Tenggara, seperti di Bandara Sentani Papua,” sebut Hasma.
Hasma mengatakan, pihaknya memang tidak menjanjikan jika sudah lulus di GAS Kendari akan langsung bekerja di luar. Namun demikian, pihak GAS Kendari senantiasa membantu setiap alumni yang mau dan mampu secara akademik.
“Pada dasarnya kita bantu mereka, kita bantu carikan pekerjaan melalui mitra atau jaringan yang sudah kita miliki. Dan satu kuncinya, kembali ke rejekinya masing-masing,” tutup Hasma.
Salah seorang alumni GAS Kendari, Nirmasari, tercatat sudah bekerja sebagai staf pelayanan di Bandara Betoambari Baubau sejak September 2017.
“Kami berlima bekerja di sana, empat perempuan dan satu laki-laki,” ungkap Nirmasari yang ditemui di kampus GAS Kendari, Senin, 29 Oktober 2018.
Saat ini, Nirmasari sedang membantu di kampus tempatnya menimba ilmu sembari menunggu hingga Bandara Betoambari tempanya bekerja selesai dibenahi.
Dia sangat bersyukur dan berterima kasih kepada GAS Kendari karena sejak selesai magang di Bandara Betoambari Baubau, wanita berhijab itu langsung diterima bekerja di bandara tempat magangnya.
Penulis: Jumaddin Arif