Panjikendari.com, Raha – Tubercolosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh mycobacterium tubercolosis yang dapat menyerang paru dan organ tubuh lainnya.
Kuman TBC keluar ke udara saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Selanjutnya kuman TBC terhirup orang lain. Diperkirakan 1 penderita TBC dapat menginfeksi 10-15 orang per tahun.
Berdasarkan data yang dirilis oleh organisasi Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Muna pertanggal 31 Desember 2019, yang terindikasi TBC di Muna mencapai 33.256 orang dan dinyatakan positif 4.527 orang. Diestimasi, penderita TBC yang dinyatakan sembuh sebanyak 3.852 orang.
“Kami di Aisyiyah punya klinik tersendiri untuk menangani persoalan penderita TBC. Setiap hari kami melayani pasien. Bahkan kami juga menerima rujukan dokter ahli dari Rumah Sakit Raha,” ujar Ketua DP Aisyiyah Kabupaten Muna Zainab Hibi, dalam kegiatan pertemuan CSO Coordination & Networks at Distric Level, Sabtu,14 Maret 2020.
Mantan Ketua DPRD Muna ini mengatakan, Dewan Pimpinan Aisyiyah Muna terus melakukan pendampingan terhadap masyarakat yang mengalami penderita TBC secara gratis.
Selain itu, untuk mencegah penularan TBC, Aisyiyah Kabupaten Muna juga intens melakukan sosialisasi dan penyuluhan di masyarakat.
“Hanya saat ini kami mengalami kendala setelah tiga tahun terakhir ini pihak Global Fun yang merupakan funding kami menghentikan bantuan dana untuk penanganan kegiatan penyakit TBC. Maka solusinya kami minta agar pemerintah untuk dianggarkan melalui APBD,” ujarnya.
Selain itu, kata Zainab, dalam rangka penanggulangan penyakit TBC di Kabupaten Muna maka perlu dibuatkan sebuah peraturan daerah (Perda). Rancangan perda tersebut telah masuk dalam program legislasi sejak tahun 2018, namun hingga saat ini Perda tersebut belum juga dibahas dan diputuskan oleh pihak DPRD Muna.
“Kami minta kepada DPRD Muna, Perda penanganan TBC di Muna segera dituntaskan dan diprioritaskan dalam program legislasi tahun 2020. Sebab, Kabupaten Muna ini sudah masuk kategori darurat TB dan ini sangat berbahaya. Karena banyak pasien yang kami tangani bukan saja dari kalangan masyarakat biasa, tapi ada juga beberapa pejabat lingkup Pemda Muna yang kami temukan menderita TBC. Olehnya itu sekali lagi kami berharap Perda kami bisa diprioritaskan oleh DPRD untuk dituntaskan tahun ini,” harapnya. (adi)