Panjikendari.com – Pemerintah Kota Kendari terus melakukan inovasi dalam rangka mempermudah pelayanan terhadap masyarakat. Melalui Badan Pengelola Pajak Daerah (Bapenda), Pemkot Kendari menggagas pelayanan pajak secara online. Nama programnya; ‘Pajak Menyapa.’
“Kita berharap pembayaran pajak lebih mudah dilakukan oleh masyarakat, kemudian kita juga bisa menghindari kebocoran, artinya kalau dilakukan pembayaran secara elektronik maka pembayaran yang dilakukan sesuai kewajiban masyarakat,” kata Wali Kota Kendari, H Sulkarnain Kadir, usai mendengarkan persentasi pihak biller agregator mengenai proses bisnis pembayaran pajak online yang dilakukan secara virtual oleh salah satu vendor penyedia layanan, PT Jatelindo, Senin, 20 Juli 2020.
Pertemuan perdana ini dilakukan secara virtual dipimpin Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, diikuti Sekda Kota Kendari, Inspektorat Kota Kendari, pihak Bank Sultra, PT Jatelindo, DPRD Kota Kendari, Dinas Kominfo, dan sejumlah pihak terkait.
Sulkarnain Kadir mengatakan, tahap awal akan dimulai dengan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Jika tahap awal ini sukses, ke depannya Pemkot Kendari akan menerapkan pada sejumlah pembayaran tagihan pajak.
Metode pembayaran online tersebut kata dia, dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan kebocoran pembayaran pajak dan memudahkan layanan pembayaran pajak masyarakat.
“Layanan ini sekaligus mengajarkan pada masyarakat untuk membiasakan pembayaran non-tunai,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Pajak Daerah (Bapenda) Kota Kendari, Sri Yusnita mengatakan, sebagai penyelenggara layanan pajak, Bapenda Kendari akan menyiapkan aplikasi yang memudahkan para wajib pajak membayar kewajibannya.
“Kita mau menghadirkan aplikasi pelayanan melalui smartphone termasuk di dalamnya ada layanan pembayaran. Sekarang dalam proses mencari vendornya dan billing agregator-nya akan bekerja sama dengan bank dan Pemkot sendiri,” katanya.
Menurut dia, jika aplikasi ini sudah berfungsi, semua wajib pajak bisa dengan mudah melakukan pembayaran pajak secara online.
“Kita semua mau meminimalisasi kebocoran pendapatan karena sudah tidak ada uang tunai yang beredar baik di pihak internal Bapenda sendiri, maupun di luar, dalam hal ini para kolektor. Layanan ini sudah mendapat dukungan dari Wali Kota Kendari, Wakil Wali Kota Kendari, dan Sekda Kota Kendari,” katanya.
Rencananya, aplikasi ini untuk tahap awal akan berbasis website dan selanjutnya akan dikembangkan berbasis android. (man)