Panjikendari.com – Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mendorong warga untuk memanfaatkan pekarangan untuk bercocok tanam sebagai salah satu cara memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat daerah itu.
“Kita memperkuat ketahanan pangan daerah dengan meningkatkan produksi hasil pertanian dengan mendorong masyarakat bercocok tanam atau memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan pertanian, baik pertanian organik maupun secara hidroponik,” kata Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, Sabtu, 7 Agustus 2021.
Sulkarnain mengatakan, Kota Kendari saat ini memiliki komoditas unggulan yakni beras organik Owoha diproduksi di kawasan Amohalo, Kecamatan Baruga.
Beras dihasilkan dari lahan pertanian seluas 450 hektare dengan estimasi sekali panen mencapai 4-5 ton per hektare. Menurutnya, jumlah itu cukup besar dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. “Kalau kebutuhan masyarakat terpenuhi maka saya yakin inflasi bisa kita kendalikan,” ujar Sulkanain.
Pemerintah Kota Kendari masih optimis mampu menjaga kestabilan ekonomi daerah. Salah satunya dengan menekan laju inflasi agar tetap terkendali.
Wali Kota mengakui, pandemi C0vid-19 yang sudah terjadi setahun lebih sangat memberikan tekanan yang luar biasa pada seluruh kondisi ekonomi makro daerah. Salah satunya pertumbuhan ekonomi yang mengalami mines.
Pada tahun 2020 lalu pertumbuhan ekonomi Kota Kendari hanya minus 30 peresen, meskipun tahun ini diproyeksikan akan tumbuh sebesar 4-6 persen. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) hanya Rp54,54 miliar (proyeksi 2021 Rp 56 miliar), dan tingkat kemiskinan masih tinggi diangka 4,34 % (proyeksi 2021 4 %). (man)