Panjikendari.com – Himpunan Mahasiswa Arsitektur (HMA) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari dan HIMA Wastupadma Universitas Bung Karno (UBK) menggelar kegiatan webinar arsitektur berjudul ‘Berkenalan dengan Arsitektur Wuna’, di Jakarta, Sabtu, 14 November 2020.
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber yang berlatar belakang dosen dari masing-masing kampus penyelenggara. HMA UHO menghadirkan La Ode Abdul Rachmad Sabdin Andisiri, ST., M.Sc sedangkan HIMA Wastupadma UBK menghadirkan Abdullah Ali, ST., MT.
Arsitektur Wuna berada di Pulau Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara. Alasan penamaan arsitektur Wuna (bukan Muna) merujuk pada perikehidupan masyarakat yang dulu disebut Wuna khususnya karya arsitektur.
Menurut La Ode Abdul Rachmad, asal muasal arsitektur Wuna dapat dilihat pada Gua Metanduno kawasan Lia Ngkabori, dimana terdapat sebuah gambar sketsa perspektif hunian berkontruksi panggung dan beratap pelana.
“Dalam wujud Arsitektur Wuna zaman klasik dapat terekonstruksi dalam penelitian menggunakan metode yang disebut membaca arsitektur berdasarkan sisa umpak-umpak pada makam raja serta metode wawancara kepada budayawan Muna,” ujar Rachmad.
Wujud arsitektur klasik dapat dilihat dari beberapa contoh bangunan seperti istana atau Kamali Sangia Latugho (abad XVI), Kamali Sangia Tetobhea (abad XIX), rumah Perdana Menteri atau Lambu Bhalano, dan rumah pengawal raja atau Lambu Kapitha.
La Ode Abdul Rachmad membantah bahwa dalam wujud arsitektur Wuna klasik terkesan diskriminatif karena membedakan tamu dari kalangan bangsawan dan masyarakat biasa. Padahal jika memahami tentang arsitektur dan perilaku, ditemukan kecerdasaan arsitek Wuna atau pande wanu dalam mengkonfigurasi karya arsitekturnya.
Sementara itu, Abdullah Ali, mengatakan, arsitektur Wuna telah menunjukkan komponen utuh dari 4 pilar arsitektur nusantara yakni arsitektur, ekologi, sosial, dan budaya seperti yang diuraikan sebelumnya.
Dalam penyampaiannya juga, Abdullah Ali berharap pada mahasiswa serta peneliti bidang arsitektur lebih tergugah untuk berkarya dan menulis tentang arsitektur nusantara.
“Saya terpesona dan jatuh cinta pada arsitektur Wuna yang kaya dan unik,” ujarnya.
Guru Besar Ilmu Arsitektur Prof. Josef Prijotomo mengatakan, arsitektur Wuna merupakan perkawinan antara arsitektur lokal dengan arsitektur Bugis, hal tersebut dapat dilihat dari ghiloi.
Selain itu model bukaan berjari pada konsep peranginan Arsitektur Wuna merupakan yang tertua pada Arsitektur Nusantara.
Penulis buku Membenahi Arsitektur Nusantara (buku terbaik Arsitektur tahun 2020) ini menuturkan bahwa dalam persandingan Arsitektur Wuna dengan Arsitektur Nusantara, besar kemungkinan wujud kamali Sangia Latugho berasal dari rumah Tambi (Lore), persandingan lambu Kapitha dengan Malige Sultan Hamidi (Wolio), lambu Bhalano dengan Boyang Adaq (Mandar), Banua Sulu (Luwu) dan Banua Wolio. (rls)