Panjikendari.com – Pemilukada Kabupaten Muna terhitung 3 pekan lagi. Suhu politik pun semakin meningkat, bukan saja di tingkat wacana dan perdebatan di media sosial namun sudah merambat pada aksi nyata yang anarkis.
Ketua tim pemenangan pasangan Rajiun-La Pili (RAPI), Aksah mengaku, masyarakat Kabupaten Muna sudah sangat resah dengan sikap anarkis yang dipertontonkan massa pendukung pasangan Rusman Emba-Bachrun Labuta.
“Setiap kali mereka pulang dari kampanye dan melakukan konvoi selalu saja ada posko RAPI yang diserang dan dirusaki,” kata Aksah, dalam siaran persnya yang diterima panjikendari.com, Rabu malam, 18 November 2020.

Pada tanggal 12 November malam, tutur Aksah, pendukung Rusman-Bachrun merusak Posko RAPI di Jalan Rambutan. “Besoknya atau tanggal 13 November saat mereka konvoi pulang dari kampanye mereka singgah merusaki Posko RAPI di Mitsumi Laiworu. “Malam harinya, mereka beraksi lagi merusaki Posko RAPI di belakang Labora,” tambahnya.
Aksah menuturkan, sejauh ini posko RAPI yang dirusaki pendukung Rusman-Bahrun sudah 6 buah.
“Pertama Posko di Jalan Kamboja mereka bakar, setelah itu di Laino Pantai mereka bakar, kemudian di Jalan Rambutan, setelah itu di Mitsumi bersamaan dengan perusakan posko di belakang Labora, dan terakhir perusakan posko milenial RAPI di Jalan Sukowati depan BRI Raha,” tuturnya.
Aksah menambahkan, perusakan Posko RAPI di Mitsumi Laiworu dilakukan massa pendukung Rusman-Bachrun saat mereka konvoi pulang dari kampanye.
“Posko yang bersambung dengan rumah tinggal warga tersebut dirusaki dengan cara dilempari batu dan balihonya dirobek-robek menggunakan senjata tajam berupa parang dan samurai. Selain itu, mereka menganiaya salah seorang pendukung RAPI yang berada di posko tersebut”, terangnya.
Demikian halnya perusakan posko milenial RAPI di Jalan Sukowati depan BRI Raha oleh massa pendukung Rusman-Bachrun. “Itu terjadi Senin sore tanggal 16 November 2020 saat massa pendukung Rusman-Bachrun konvoi pulang dari kampanye. Posko yang menyatu dengan rumah tinggal tersebut mereka lempari dengan batu sehingga kaca-kaca rumah pecah berantakan,” katanya.
Menurut Aksah, aksi provokasi dan tindakan tidak terpuji dari massa pendukung Rusman-Bachrun tidak berhenti sampai di situ. Terbaru atau Rabu sore tanggal 18 November mereka kembali membuat aksi provokasi dengan cara melakukan konvoi sepeda motor sekitar 40 unit. “Tiba di depan rumah kediaman orang tuanya Wakil Ketua DPRD Muna dari Partai Demokrat, Pak Cahwan, mereka berhenti dan menggas-gas motor. Bahkan di antara peserta konvoi ada yang menggoyang-goyang pagar di depan rumah. Aksi mereka tersebut mengakibatkan penghuni rumah panik dan ketakutan, padahal di dalam rumah tersebut hanya perempuan-perempuan dan anak-anak,” tuturnya.
Menyikapi tindakan anarkis dan provokatif dari massa pendukung Rusman-Bachrun tersebut Aksah berharap kepada pihak Kepolisian Resor Muna agar mengambil tindakan tegas dan konkrit menghentikan aksi-aksi bar-bar tersebut. (jie)