panjikendari.com – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Agroteknologi, Fakultas Pertanian (Faperta), Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari mengembangkan pertanian organik melalui pupuk organik Bio-Plus di Desa Marga Cinta Kecamatan Moramo, Konawe Selatan (Konsel).
Program pengabdian kepada masyarakat ini didanai melalui Program Hibah Bina Desa (PHBD) dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tahun anggaran 2019.
Dalam kegiatan ini, 10 mahasiswa HMJ Agroteknologi Faperta UHO Kendari mencoba memanfaatkan potensi sumber daya lokal yang dimiliki Desa Marga Cinta dalam meningkatkan hasil pertanian.
Kesepuluh mahasiswa yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, meliputi; Supriadin sebagai ketua tim, beranggotakan Muhammad Safaruddin, Ambo Aco K, Amelia Hasanah, Muhammad Nur Ba’da, Sri Intan Aindo, Muhammad Radhy, Yudistira, Husna Febryanti, dan Tri Said Badaruddin.
Mereka bekerja mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki di bawah bimbingan dosen pembimbing Prof Dr Ir Gusti Ayu Kade Sutariati MSi.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Fakultas Pertanian UHO Kendari, Dr La Ode Afa SP MSi, menjelaskan, program PHBD ini didanai oleh Kemenritekdikti dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan serta memacu kreativitas dan inovasi lembaga mahasiswa dalam membangun desa.
“Program ini dilaksanakan oleh lembaga kemahasiswaan. Kebetulan yang lolos itu HMJ Agroteknologi. Untuk bisa terkaver dalam PHBD ini harus melalui proses seleksi. Di Fakultas Pertanian, ada dua lembaga kemahasiswaan yang mengajukan proposal, tapi hanya satu yang lolos,” ungkap La Ode Afa, saat ditemui di ruang kerjanya, pekan lalu.
Menurutnya, pihak Fakultas Pertanian selalu mendorong mahasiswa dalam berinovasi dan berkarya guna mendukung pemeringkatan universitas. Selain melalui PHBD, pihak fakultas sudah banyak memberi support kepada mahasiwa untuk mengikuti kegiatan-kegaitan.
“Pada prinsipnya, Fakultas Pertanian siap mendukung pemeringkatan universitas,” katanya optimis.
Sementara itu, Ketua tim pelaksana PHBD, Supriadin, menjelaskan, melalui kegiatan ini, tim PHBD ingin memanfaatkan sumber daya lokal yang ada di sekitar masyarakat guna meningkatkan hasil pertanian, melalui produksi pupuk organik Bio-Plus yang akan diperkaya dengan mikroorganisme lokal asal tanaman bambu dan endo-rhizo bakteri.
“Kita membuat pupuk organik dengan memanfaatan limbah pertanian dan peternakan berupa sekam padi, kotoran ayam, diperkaya MOL (mikroorganisme lokal) yang terbuat dari akar bambu dan agens hayati endo-rhizo bakteri. Dari sini diperoleh pupuk organik Bio-Plus,” terang Supriadin, saat ditemui di Faperta UHO Kendari, pekan lalu.
Dalam demonstrasi pembuatan pupuk organik Bio-Plus tersebut, kata Supriadin, pihaknya melibatkan masyarakat tani dan karang taruna Desa Marga Cinta.
Melalui program ini, lanjut Supriadin, diharapkan ada peningkatan pengetahuan masyarakat dalam memproduksi pupuk organik Bio-Plus yang bahan-bahannya mudah diperoleh di lingkungan sekitar desa.
“Dengan demikian, ketika masyarakat sudah memahami cara memproduksi pupuk organik Bio-Plus dan diaplikasikan dalam usaha pertanian maka Insya Allah hasil panen dapat meningkat yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Supriadin.
Menurut Supriadin, sejauh ini, PHBD yang mereka laksanakan di Desa Marga Cinta sudah melalui beberapa tahapan, antara lain, penyiapan lahan, penyuluhan, dan demonstrasi pembuatan pupuk organik Bio-Plus. “Kita saat ini sedang persiapan demonstrasi uji pupuk Bio-Plus dan penanaman,” sebutnya. (jie)