Panjikendari.com – Rumahnya tipe 36 di sebuah kompleks perumahan di Kelurahan Wundumbatu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Mata secara spontan akan tertuju ke sebuah lemari kecil dengan lebar sekitar 1,5 meter dan tinggi 2 meter tat kala kita bertamu di rumah itu.
Dalam lemari kaca bening tersebut tersusun rapi piala dengan berbagai ukuran. Ada juga medali dan selempang penghargan menghiasi ruang dalam lemari itu. Di luar lemari, di atas meja kecil di sebuah sudut ruangan yang tertata rapi, berdiri sebuah piala besar yang tidak muat jika disimpan dalam lemari tadi.
Begitulah sekilas pemandangan dalam rumah Indri Ananda Hasanah, siswi kelas 12 SMAN 2 Kendari. Koleksi piala dan berbagai bentuk penghargaan terpajang ramai menambah nilai estetika ruang keluarga rumah tersebut.
Piala dan penghargaan itu merupakan bentuk pengakuan atas dedikasi Nanda -sapaan Indri Ananda Hasanah- dalam mengukir prestasi bidang pendidikan pada setiap perlombaan yang diikutinya, baik dalam skop daerah maupun level nasional.
Putri dari pasangan Mustafa Hakim dan Ernida Hamid ini telah banyak memenangi perlombaan, baik akademik maupun non-akademik. “Pertama kali saya ikut lomba, itu pada waktu masih TK (Taman Kanak-Kanak). Saya didorong oleh orang tua untuk ikut lomba menggambar, lomba mewarnai, sama fashion show. Dan Alhamdulillah selalu dapat juara,” kata Nanda memulai ceritanya dengan jurnalis panjikendari.com, di kediamannya, baru-baru ini.
Bukan hanya di TK, prestasi Nanda masih tetap berlanjut hingga dirinya masuk ke jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD). Lomba Fashion Show masih menjadi langganan juara untuk Nanda. Nanti setelah masuk kelas 4, Nanda diperkenalkan dengan lomba mendongeng, mengikuti jejak kakaknya yang saat itu duduk di kelas 6 SD dan sukses memenangi kompetisi lomba mendongeng hingga ke tingkat nasional.
“Sejak saat itu, saya didorong untuk bisa mendongeng dan berpidato. Pertama kalinya ikut kompetisi lomba bercerita yang diadakan oleh perpustakaan, kelas 6 SD. Alhamdulillah saya sampai di tingkat nasional mewakili Sulawesi Tenggara, dan saya mendapat juara harapan satu tingkat nasional,” terang Nanda.
Prestasi Nanda di SD tidak hanya itu. Masih ada lomba-lomba yang diikutinya dan hasilnya berbuah manis, membanggakan sekolah dan orang tua serta keluarga.
Di masa SMP, Nanda makin berkilau. Bakat dan kemampuan yang dimiliki dieksplornya dengan lebih baik lagi. Nanda mengasah diri dengan berlatih untuk mengikuti lomba-lomba yang lain, akademik dan non-akademik. Adapun bidang lomba yang diikutinya dan selalu membuahkan hasil, antara lain; lomba bercerita, lomba pidato, lomba baca puisi, olimpiade Bahasa Inggris, dan lomba Sultra Cerdas. “Saya pernah juara satu lomba baca puisi di Makassar, mewakili Sulawesi Tenggara, dan pernah juara 3 lomba bercerita di Padang, mewakili RRI Sulawesi Tenggara,” kata putri kelahiran Kendari 11 Juli 2004 ini.
Di jenjang SMA, Nanda merasakan tidak susah lagi mengikuti lomba karena sudah banyak pengalaman yang dilaluinya, sejak TK hingga SMP. Namun demikian, anak kedua dari dua bersaudara ini lantas tak jemawa atas prestasi yang telah ditorehkannya, ia tetap berlatih dalam mengasah bakat dan kemampuan yang dimilikinya.
Nanda yang memiliki hobi membaca dan menulis mencoba menguji adrenalinnya dengan mengikuti lomba-lomba yang terbilang baru baginya. Misalnya saja lomba menulis esai dan lomba karya tulis ilmiah.
Berkat ketekunan dan kedisiplinanya, alhasil, putri berhijab ini sukses mengungguli para kompetitornya dan keluar sebagai juara satu lomba menulis esai yang dilaksanakan oleh Fakultas Kimia UHO Kendari. Selain itu, Nanda bersama timnya di SMAN 2 Kendari juga pernah meraih juara dua lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Fakultas MIPA UHO Kendari,”
Bukan hanya itu, Nanda yang rajin mencari-cari informasi tentang lomba, pernah tiga kali berturut-turut mewakili Sulawesi Tenggara pada lomba FLS2N yang diselenggarakan setiap tahun oleh Kementerin Pendidikan dan Kebudayaan.
Ia mulai mengikuti lomba FLS2N tahun 2019, saat ia baru duduk bangku kelas 10 SMAN 2 Kendari. “Tahun 2019 saya ikut bidang monolog, tahun 2020 bidang baca puisi, dan terakhir 2021 bidang baca puisi juga,” sebutnya.
Teranyar, Nanda meraih juara satu lomba bercerita yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Budaya UHO Kendari. Kemudian, juara satu lomba baca puisi, juara satu lomba cipta puisi yang diadakan oleh UHO dalam rangka gebyar bahasa tahun 2021.
Kunci Sukses Nanda
Berbagai prestasi yang diukir oleh Nanda tersebut tentu tidak datang begitu saja seperti menunggu buah jatuh dari pohonnya, akan tetapi untuk meraih semua itu membutuhkan perjuangan dengan mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran.
Bagi Nanda, ada beberapa catatan penting yang harus diperhatikan jika ingin meraih prestasi. “Kita tidak boleh gengsi karena perasaan seperti ini biasanya menghambat prestasi seseorang. Bukan saja gengsi, tapi juga tidak percaya diri. Mindset mereka sangat negatif, jadi saran saya lebih baik memiliki mindset yang positif, berusaha positif thinking terhadap suatu hal, sehingga kita bisa menjalani dengan baik.”
“Kuncinya kita harus singkirkan terlebih dahulu rasa tidak percaya diri tadi. Saya kadang kalau berdiri di atas panggung, yang terbesit dalam pikiran bahwa mereka ingin mendengarkan saya. Oleh karena itu, dengan segala kemampuan yang saya miliki, saya harus menunjukkan yang terbaik baik mereka. Mereka datang hanya ingin menyaksikan saya untuk tampil, dan saya adalah ratu di panggung ini, begitu,” kata Nanda yang juga menjadi Ketua OSIS SMAN 2 Kendari.
Kemudian, lanjut Nanda, hal terpenting lainnya adalah bagaimana menyiapkan waktu yang memadai untuk mempersiapkan diri mengikuti lomba, tentu dengan tetap membagi waktu untuk pelajaran di sekolah dan keluarga.
“Pada prinsipnya, kita hanya bisa berikhtiar dan berdoa, selebihnya Allah SWT yang menentukan,” kata Nanda yang tuntas menyelesaikan hafalan juz 30 dan dua juz Alquran.
Dukungan Guru dan Orangtua Lebih Penting
Sekuat apapun talenta dan sebesar apapun bakat dan kemampuan seorang siswa-siswi, itu menjadi tidak ada artinya jika tidak ada dukungan dari orangtua dan guru di sekolah. Paling tidak, support dari guru dan orangtua menjadi penyemangat bagi anak dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki.
Itu terlihat pada pribadi Nanda yang selalu mendapat dukungan orangtua dan guru dalam mengikuti setiap perlombaan. “Sebagai orangtua tentu sangat mendukung dengan apa yang dilakukan Nanda di sekolah, sepanjang itu bersifat positif, terutama dalam mengikuti kegiatan-kegiatan lomba,” kata Mustafa Hakim, ayah Nanda.
Tentu, kata Mustafa, kontrol tetap harus dilakukan untuk menjaga jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi sama Nanda.
Mustafa mengakui, tidak ada perlakuan khusus yang diberikan kepada Nanda dalam mendukung prestasinya di sekolah karena Mustafa melihat bahwa Nanda memiliki kemampuan unik dan langka.
“Dia itu punya kelebihan cepat menangkap dan meresap apa yang dia lihat dan dia baca. Nanda juga saya lihat punya jiwa kepemimpinan tinggi, sehingga dengan kemampuan itu, tidak susah untuk dilatih dan dibimbing,” katanya.
Mustafa bercerita, Nanda mulai menunjukkan potensinya berawal saat usai diajaknya menonton kegiatan MTQ di Kota Kendari. “Saat itu saya ajak dia untuk nonton MTQ, melihat-lihat peserta yang tampil. Saya tanya, Nanda bisa begitu? Bisa, pak. Dia jawab begitu.”
“Nah, sejak saat itu, dia mulai coba-coba ikut lomba, latihan dan lain sebagainya. Eh, ternyata memang bisa. Mulai dari situ dia selalu juara ikut lomba, sampai sekarang,” tutur Mustafa. (audi)