panjikendari.com – La Ode M Rajiun Tumada kian mantapkan diri menatap perhelatan Pilkada Muna 2020. Meskipun masih menyandang jabatan sebagai Bupati Muna Barat (Mubar), Rajiun sepertinya sudah siap menanggalkan jabatannya sebagai bupati Mubar untuk bertarung pada pemilihan bupati Muna 2020.
Menghadapi momentum pesta demokrasi itu, Rajiun bersama tim secara intens melakukan sosialisasi dan konsolidasi di berbagai wilayah di Muna, yang ‘bungkus’ melalui kegiatan silaturahim dan sejenisnya.
Pada Selasa 5 November 2019, Rajiun menghadiri undangan silaturahim dan pengukuhan Masyarakat Pecinta Rajiun (MPR) Kecamatan Lasalepa. Hadir dalam kegiatan itu Wakil Bupati Muna Barat Achmad Lamani, Sekda Muna Barat Husein Tali, serta tokoh-tokoh masyarakat Lasalepa.
Melalui kegiatan silaturahim itu, di hadapan ratusan masyarakat yang hadir, Rajiun menyampaikan berbagai program yang dilakukan jika nanti dirinya terpilih sebagai Bupati Muna.
Salah satunya akan menggratiskan seragam dan perlengkapan sekolah seperti yang sudah dilakukannya di Kabupaten Muna Barat.
“Selama dua tahun ini saya berikan gratis pakaian seragam sekolah, mulai dari sepatu, kaos kaki, pakaian tiga pasang, dasi, sampai topi. Kita gratiskan,” kata Rajiun.
Di tengah keterbatasan APBD Muna Barat yang hanya mencapai kurang lebih Rp 600 miliar, Rajiun bersedia menyisihkan sekira Rp 2 miliar untuk pengadaan seragam dan perlengkapan sekolah gratis.
“Dan Insya Allah, kalau saya terpilih di sini (jadi Bupati Muna) saya gratis sama dengan di Muna Barat,” ujar Rajiun disambut tepuk tangan meriah masyarakat yang hadir.
Menurutnya, program bantuan seragam sekolah gratis diimplementasikannya untuk meringankan beban orang tua atau masyarakat yang tingkat ekonominya masih rendah.
“Supaya setiap musim sekolah, atau setiap tahun ajaran baru, orang-orang tua kita tidak pusing lagi memikirkan bagaimana caranya untuk bisa beli pakaian sekolah,” ucapnya.
Janjikan Buku Nikah Gratis
Selain seragam sekolah gratis, Rajiun juga akan menggratiskan buku nikah jika terpilih menjadi bupati Muna nanti. Buku nikah gratis, menurut dia, perlu dilakukan menyusul mahalnya biaya pengurusan buku nikah.
Apalagi, kata dia, dalam adat pernikahan di Muna, buku nikah adalah urusan belakangan, yang penting proses adatnya dituntaskan terlebih dahulu. Namun kadang-kadang, setelah menikah, nanti bertahun-tahun baru mengurus surat nikah. Salah satu kendalanya adalah biaya.
“Di Muna Barat, ada 4.027 orang yang belum punya buku nikah. Tapi selama tiga tahun ini, sudah 1.000 orang kita berikan buku nikah gratis di Muna Barat. Tahun depan 500 orang lagi. Memang banyak. Makanya saya kaget, ingka nobhari bela (Bahasa Muna, artinya padahal banyak.”
“Mudah-mudahan di Muna tidak banyak. Jangan-jangan di Lasalepa ini ada juga. Tapi tidak apa-apa, jangan khawatir, nanti diselesaikan oleh La Ode M Rajiun Tumada,” ujar Rajiun disambut tepuk tangan meriah masyarakat yang hadir.
Rajiun menjelaskan, dalam program buku nikah gratis seperti yang telah dilakukan di Muna Barat, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Agama melalui sidang isbat nikah. Pemda Mubar menyediakan anggarannya.
Rajiun berjanji, jika nanti dirinya terpilih jadi Bupati Muna nanti, program-program kerakyatan yang telah dilakukan di Muna Barat akan diterapkan di Muna.
“APBD Muna Barat hanya kurang lebih Rp 600 miliar. Di Muna kurang lebih Rp 1,6 triliun. Jauh sekali perbandingannya. Seperti antara bumi dan langit.”
“Tapi lagi-lagi saya katakan, menjadi pemimpin itu tergantung niatnya. Kalau niatnya bagus, meskipun dengan anggaran sedikit, kepentingan masyarakat pasti akan diutamakan dibandingkan kepentingan pribadi atau golongan,” kata Rajiun.
Olehnya itu, Rajiun mengajak kepada masyarakat Muna untuk jeli dan cerdas dalam memilih pemimpinnya nanti. Masyarakat, kata dia, harus pintar menilai mana sosok yang layak memimpin daerah untuk melaksanakan pembangunan selama lima tahun kedepan. (has/fya)