panjikendari.com – Pilkada serentak yang bersamaan dengan pemilihan gubernur (Pilgub) Sulawesi Tenggara (Sultra) pada tanggal 27 Juni 2018 tinggal menghitung hari.
Sejumlah pihak yang mengaku tim pasangan calon (Paslon) gubernur mulai bergerak menyisir rumah-rumah warga dengan membagi-bagikan sesuatu.
Di Kelurahan Anggoeya, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, misalnya. Aktivitas bagi-bagi stiker paslon mulai dilakukan terang-terangan dari rumah ke rumah oleh oknum yang mengaku peluncur pasangan calon tertentu.
Kebetulan, Minggu siang tadi, 24 Juni 2018, sekitar pukul 11.40 WITA, rumah saya (panjikendari.com, red) sempat dikunjungi oleh seorang ibu yang saya tidak kenal.
Mulanya, saya berpikir ibu tersebut datang bersilaturahmi karena masih dalam suasana lebaran Idulfitri. Apalagi, saat kedatangan ibu tersebut bertepatan dengan ada tamu yang notabene keluarga datang masiara.
Namun, tak lama setelah dipersilakan duduk, ibu paruh baya tadi membuka tas miliknya dan mengeluarkan dua lembar kertas.
Rupanya, kertas yang dikeluarkan adalah stiker pasangan calon gubernur. “Tolong kita kasih juga dengan (rumah) yang di belakang, nah,” pesan ibu berhijab tersebut sambil menyodorkan dua lembar stiker.
Saya pun menanyakan asal-usul stiker yang berukuran 16 x 22 cm tersebut. Menurut dia, stiker yang dibaginya berasal dari anaknya, dan sudah dibaginya pada beberapa rumah yang lain.
Dia pun menyebut nama anaknya yang ternyata tidak asing di telinga seorang keluarga yang kebetulan ada di rumah saat itu.
Ibu itupun menjanjikan bahwa amplop akan menyusul dibagikan kepada warga-warga yang rumahnya telah tertempel stiker yang dibaginya.
Tanpa memperjelas amplop apa yang akan menyusul, ibu tadi langsung pamit melanjutkan perjuangannya ke rumah-rumah warga yang lain.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, salah seorang tim pemenangan paslon gubernur Sultra Ali Mazi-Lukman Abunawas wilayah Kecamatan Poasia, Anwar, spontan meluruskan masalah itu.
Menurutnya, dalam masa tenang yang dimulai hari ini, di pihak paslon AMAN tidak ada lagi kegiatan sosialisasi, apalagi ada aktivitas bagi-bagi stiker hingga menjanjikan sesuatu.
“Tidak benar itu. Kita di AMAN tidak ada lagi yang seperti itu, karena sekarang sudah masuk masa tenang,” jawab Anwar.
Anwar menyampaikan akan menelusuri oknum-oknum yang mengaku tim AMAN dan melakukan kegiatan-kegiatan yang berpotensi merugikan pasangan calon gubernur Ali Mazi-Lukman Abunawas di wilayah Poasia.
Bakal calon anggota DPRD Kota Kendari dapil Poasi-Abeli ini menduga, ada gerakan pihak-pihak tertentu yang sengaja ingin merusak elektabilitas Paslon AMAN yang sudah tak terkalahkan berdasarkan hasil survei.
“Ini tidak bisa dibiarkan. Nanti saya cari tahu, siapa itu yang suruh bagi-bagi stiker. Sampai menjanjikan amplop begitu. Tidak fair itu cara-cara begitu. Saya menduga, mereka sengaja melakukan seperti itu untuk merusak paslon AMAN,” tegasnya.
Menurut Anwar, kemenangan sudah di depan mata. Jadi sedapat mungkin, kata dia, kubu AMAN meminimalisasi dan mengantisipasi potensi kecurangan yang ada serta sebisa mungkin memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat.
“Teman-teman sudah gagas gerakan anti money politic kemarin. Jadi bagaimana mungkin kita yang kampanyekan anti money politic lantas kita sendiri yang lakukan. Kan tidak masuk akal. Nanti kita telusuri itu siapa yang suruh bagi-bagi stiker,” tegasnya. (jie)