Panjikendari.com – Kebijakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk memindahkan jalur Feri dari Torobulu ke Tampo menjadi ke Tondasi diyakini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Muna Barat, termasuk masyarakat Muna Raya secara umum.
Koordinator Media Center PUPR, Surachman berharap, pemindahan jalur Feri ke Pelabuhan Tondasi diharapkan dapat dipermanenkan atau dapat berlangsung secara terus menerus guna percepatan pembangunan di wilayah Muna Barat dan Muna secara keseluruhan.
”Saya pikir secara umum pastilah membangkitkan ekonomi Muna Raya, karena proses transfer barang dan jasa akan semakin cepat dan banyak pilihan. Kunci menekan biaya produksi kan kalau bahan baku dan kelengkapan lainnya terpenuhi secara cepat. Begitupula salah satu kunci kesuksesan pemasaran kawasan itu pada outlet pasarnya dan keberadaan akses Torobulu – Tondasi akan semakin membuka outlet pasar,” kata Surachman kepada panjikendari.com melalui pesan WhatsApp-nya, Selasa, 13 Oktober 2020.
Namun demikian, meskipun berkeyakinan seperti itu, Surachman mengatakan, persoalan seberapa efektif layanan Tondasi – Torobulu dalam membangkitkan ekonomi kawasan, perlu riset khusus. “Tapi secara umum, seperti itu, pastilah memiliki dampak bagi ekonomi kawasan Muna Barat dan Muna secara umum,” terangnya.
Apalagi, aku dia, bila pemerintah menjadikan Pelabuhan Tampo sebagai Pelabuhan Kontainer atau Pelabuhan Petikemas. Itu akan sangat mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat Muna.
Mengenai kondisi jalur transportasi darat menuju Pelabuhan Tondasi, Surachman menjelaskan, jalan Lagadi – Tondasi yang merupakan bagian dari poros Batas Kota Raha – Tondasi merupakan jalan yang menjadi kewenangan nasional sejak April 2015.
Jalan tersebut, kata dia, ditingkatkan statusnya yang semula merupakan jalan kabupaten menjadi jalan nasional berkat usulan Pemda Muna Barat diawal kepemimpinan La Ode M. Rajiun Tumada sebagai Pj. Bupati Muna Barat.
“Saat ini sedang dilakukan pengaspalan sejauh kurang lebih satu kilometer, pembangunan tanggul, dan drainase pada segmen Lakalamba – Kambaara, oleh satker balai jalan nasional. Tinggal itu yang belum diaspal dari total 21 kilometer,” ujarnya.
Kapan target pengaspalannya akan tuntas? “Ini kan kewenangan satker balai jalan nasional. Namun saya liat di lapangan sepertinya akhir tahun ini sudah tuntas,” terangnya.
Lebih jauh Surachman menjelaskan, usulan peningkatan status jalan Lagadi – Tondasi dilatarbelakangi oleh adanya kesadaran bahwa jalan ini merupakan jalur vital dan strategis karena merupakan simpul konektivitas antar-provinsi berkat adanya Pelabuhan Tondasi yang berfungsi sebagai pelabuhan Feri antar-provinsi yang melayani jalur Birra – Sikeli – Tondasi.
“Pelabuhan Feri Tondasi kembali aktif setelah kinerja jalan Lagadi – Tondasi semakin baik. Saat ini pelabuhan Tondasi tidak saja melayani jalur Birra – Sikeli – Tondasi, namun juga melayani rute Torobulu – Tondasi PP,” jelasnya.
Jadi, kata dia, kebijakan pengoperasian pelabuhan Tondasi yang melayani rute Torobulu – Tondasi PP akan semakin meningkatkan geliat ekonomi Muna Barat khususnya pada kawasan Tondasi yang sejak awal oleh Pemerintah Daerah Muna Barat dalam rencana tata ruang wilayah ditetapkan sebagai salah satu Pusat Pelayanan Kawasan (PPK).
“Kita berharap pengoperasian rute baru pada pelabuhan Tondasi yakni Torobulu – Tondasi PP tidak hanya berlaku sementara namun dapat berlangsung secara terus menerus guna percepatan pembangunan di Muna Barat dan Muna secara keseluruhan,” tutupnya. (jie)