Panjikendari.com – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa, 4 Mei 2021, menggelar acara buka puasa bersama, di salah satu hotel di Kota Kendari.
Momentum mempererat tali silaturahmi ini dihadiri sejumlah pejabat Pemprov Sultra, yakni, Ketua DPRD Sultra, H Abdurrahman Saleh, Sekretaris Daerah Provinsi Sultra, Hj Nur Endang Abbas Buraera, dan Kadis Kominfo Sultra, Ridwan Badallah.
Hadir pula dalam kesempatan itu dua puluh pimpinan media siber anggota AMSI dan pimpinan dan perwakilan dari berbagai organisasi media dan lembaga profesi jurnalis ataupun wartawan di daerah itu.
Sebelum acara buka puasa bersama, kegiatan diisi dengan diskusi tentang media, bertajuk ‘Sinergitas Media Mendorong Pembangunan Sultra.’
Tampil sebagai pembicara: Ketua DPRD Sultra H Abdurrahman Saleh dan Sekprov Sultra Hj Nur Endang Abbas Buraera, dipandu oleh Ketua AMSI Sultra M Djufri Rachim.
Dalam pemaparannya, kedua pembicara berharap agar pemberitaan media online menjunjung tinggi etika dan kebenaran sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang pers maupun kode etik jurnalistik.
Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh, menyampaikan, media anggota AMSI seyogyanya dapat membuat berita yang dilandasi oleh kebenaran dan etika profesionalisme sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
Ia memahami bahwa media online mempunyai keunggulan cepat dan jangkauan yang sangat luas bila dibandingkan dengan jenis media lain. Namun bukan berarti, media online harus mengabaikan etika dan kebenaran.
Untuk mencapai hal itu, lanjut dia, maka wartawan harus memiliki kompetensi agar karyanya dapat dibedakan dengan media yang tidak jelas keberadaannya alias “abal-abal”.
Sekadar diketahui, media online di Sultra saat ini jumlahnya mencapai ratusan, namun yang tercatat dalam dua organisasi perusahaan resmi yang diakui sebagai konstituen Dewan Pers hanya berjumlah sekitar 40 media.
Organisasi media online yang merupakan konstituen Dewan Pers hanya ada dua, yakni AMSI dan SMSI (Serikat Media Siber Indonesia). Di Sultra, anggota AMSI ada 20 media demikian pula dengan anggota SMSI.
Ketua DPRD Sultra pun mengajak media anggota AMSI dan SMSI untuk bisa menyelenggarakan diskusi rutin dengan berbagai tema, guna mendukung pembangunan di daerah ini.
Diskusi dimaksud sekaligus untuk mengisi pengetahuan para jurnalis berbagai perspektif, baik politik, ekonomi, budaya, dan lainnya.
Senada dengan itu, Sekprov Sultra Nur Endang menyatakan, media merupakan mitra pemerintah sehingga ia berharap agar media jangan hanya memberikan kritikan namun sebaiknya dengan solusi.
“Dengan demikian maka pemerintah pun bisa memperbaiki kebijakan yang bila dianggap keliru,” katanya.
Nur Endang juga menekankan pentingnya kompetensi jurnalis media, sehingga pemberitaan yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan landasan moral dan etika.
Baik Nur Endang maupun Abdurrahman Saleh sangat mengapresiasi media yang tergabung dalam organisasi AMSI, dengan demikian maka medianya jelas.
Keduanya pun berjanji untuk mensupport langkah organisasi dalam meningkatkan kapasitas anggotanya.
Di hadapan kedua pejabat itu, Ketua AMSI Sultra, M Djufri Rachim, menjelaskan, salah satu tujuan AMSI adalah membina anggota untuk menjadi media professional.
“Walau pun itu tidak mudah, namun organisasi mempunyai tanggung jawab moral untuk mendorong media lebih baik sehingga dapat diterima oleh masyarakat luas,” kata Djufri. (jie)