• Kontak
  • Tim Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik
PanjiKendari.com
  • BERANDA
  • BERITA UTAMA
  • HUKUM
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • EKOBIS
  • KEBUDAYAAN
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • Dunia
  • OPINI
  • +
    • PENGUMUMAN
    • Prakiraan Cuaca
    • SAINTEK
    • SPORT
    • TIPS
    • Video
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA UTAMA
  • HUKUM
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • EKOBIS
  • KEBUDAYAAN
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • Dunia
  • OPINI
  • +
    • PENGUMUMAN
    • Prakiraan Cuaca
    • SAINTEK
    • SPORT
    • TIPS
    • Video
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • EKOBIS
  • PENDIDIKAN
  • SPORT
  • PRODUK
  • PROPERTI
Home BERITA UTAMA

Ada Semangat Selingkuh di Balik Penolakan Tambang Batu Kapur di Watopute

05/08/2018
in BERITA UTAMA, PEMERINTAHAN
Reading Time: 2 mins read
Menolak Tambang Batu Kapur di Watopute

Ketua Komunitas Seroja Merah Kecamatan Watopute, Aswat Hanafi, saat berada di atas bukit karts Watopute.

297
SHARES
597
VIEWS
Bagi ke FBTweet ke TwitterBagikan ke WA

panjikendari.com – Penolakan rencana penambangan batu kapur di Kecamatan Watopute, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara terus disuarakan. Ada semangat Selingkuh (selamatkan lingkungan hidup) di balik penolakan tersebut.

Masyarakat setempat menilai, penambangan batu kapur yang rencananya bakal dilakukan oleh PT Gemilang Usaha Persada akan lebih banyak mudaratnya dibanding manfaatnya bagi masyarakat.

Disatu sisi, segelintir masyarakat akan mendapatkan keuntungan dengan menjadi pekerja pada aktivitas tambang dimaksud. Namun, persoalan baru akan muncul setelah kegiatan tambang mulai berjalan.

BacaJuga

Ular Piton 6 Meter Kembali Ditemukan di Bangkali Kabupaten Muna

Salah seorang tokoh pemuda masyarakat Watopute, Aswat Hanafi, menegaskan, tambang batu kapur atau karts yang rencananya akan mengeksploitasi potensi kapur di gugusan bukit Baluara-Lakokuli-Harimau Kontu-Wasirikamba, dipastikan bertentangan dengan asas-asas perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Asas-asas dimaksud antara lain, asas kelestarian dan keberlanjutan, termasuk asas keserasian dan keseimbangan.

“Pemanfaatan lingkungan hidup harus memperhatikan berbagai aspek seperti kepentingan ekonomi, sosial, budaya, dan perlindungan serta pelestarian ekosistem,” kata Aswat.

Ketua Komunitas Seroja Merah Watopute ini, menambahkan, tambang karts hanya akan merusak lingkungan hidup, dan hampir dipastikan tidak akan memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Kapur dikeruk, debu akan beterbangan di pemukiman penduduk. Ancaman penyakit akibat debu kapur tak bisa dihindarkan. Ada 7 desa di Kecamatan Watopute yang bakal terkena dampak dari aktivitas tambang itu,” tutur Aswat.

Selain ada semangat selamatkan lingkungan hidup (selingkuh), penolakan tambang karts juga mengusung jargon sebantal (selamatkan bentang alam).

Sehubungan dengan itu, Ongky -sapaan Aswat Hanafi- meminta kepada pemerintah daerah untuk mengkaji terlebih dahulu plus-minus dari kegiatan penambangan tersebut dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat wilayah yang akan terkena dampak tambang.

Pastinya, menurut Ongky, masyarakat tidak akan diuntungkan dengan tambang karts itu. Hanya segelintir orang saja yang merasakan keuntungan. Itupun tidak berlangsung lama.

“Karena begitu perusahaan tuntas mengambil kapurnya, mereka akan pergi meninggalkan kampung dan mewariskan berbagai persoalan bagi masyarakat dan generasi selanjutnya,” kata Ongky.

Ongky melihat, Pemda Muna mengedepankan orientasi profit ketimbang kepentingan kesejahteraan masyarakat sehingga ngotot mendatangkan investor tambang kapur.

Sementara itu, tokoh pemuda Watopute lainnya yang juga dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UHO Kendari, Edy Samiel, menyatakan, kehadiran tambang batu kapur di Watopute akan merusak nilai-nilai luhur dan kearifan lokal masyarakat.

“Akan banyak permasalahan yang timbul akibat pertambangan karst, baik masalah sosial terkait konflik antara pendukung dan penolak tambang, hingga risiko terhadap bencana,” kata Edy.

Belum lagi, situs budaya yang dijadikan tempat sakral masyarakat setempat terancam tergusur jika tambang masuk. Disamping itu, hewan-hewan yang hidup di pegunungan karst seperti kelelawar, burung walet, dan ekosistem lainnya akan terusik. Lahan perkebunan masyarakat sekitar akan terganggu.

Sependapat dengan Ongky, Edy Samiel memandang, Pemda lebih mengutamakan kepentingan kapitalis ketimbang kepentingan masyarakat.

“Bukannya kami tidak mendukung upaya Pemda dalam membuka ruang investasi di Muna. Tapi dipikirkan jugalah bagaimana dampaknya tehadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat,” katanya.

Edy justru berpikir, masyarakat Watopute akan mendukung jika Pemda Muna menjadikan gugus bukit Baluara-Lakokuli-Harimau Kontu-Wasirikamba sebagai kawasan agrowisata dengan memanfaatkan lahan pertanian sepanjang kaki bukit di wilayah Molo.

Olehnya itu, mantan Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sultra ini meminta kepada Pemda Muna untuk meninjau kembali rencananya dalam mendatangkan investor tambang kapur di Kecamatan Watopute, dengan mempertimbangkan segala aspek, khususnya aspek sosial budaya dan lingkungan. (jie)

Tags: lingkungan hiduppenolakan tambang batu kapurselamatkan lingkungan hiduptambang kartswatopute
Previous Post

Basarnas Lakukan Pencarian Penumpang Pelni yang Lompat di Perairan Kadatua

Next Post

Pencarian Penumpang Pelni yang Lompat di Perairan Kadatua Masih Nihil

Next Post
Hari Kedua Pencairan Penumpang Pelni yang Lompat di Perairan Kadatua

Pencarian Penumpang Pelni yang Lompat di Perairan Kadatua Masih Nihil

Recent News

Pelajar Sultra Bersaing Ubah Sampah Jadi Karya Estetik, SMAN 4 Kendari Borong Dua Penghargaan

Pelajar Sultra Bersaing Ubah Sampah Jadi Karya Estetik, SMAN 4 Kendari Borong Dua Penghargaan

18/05/2025
Optimalisasi PAD, Pemkot Kendari Genjot Digitalisasi dan Penertiban Retribusi

Optimalisasi PAD, Pemkot Kendari Genjot Digitalisasi dan Penertiban Retribusi

16/05/2025
Imbau Warga Tak Bayar Parkir Tanpa Karcis Resmi, Wali Kota Kendari Tekankan Transparansi Retribusi

Imbau Warga Tak Bayar Parkir Tanpa Karcis Resmi, Wali Kota Kendari Tekankan Transparansi Retribusi

16/05/2025
Komite Pemuda Geruduk KPK dan Kemendikti, Desak Penonaktifan Rektor UHO dan Usut Kekayaan Tak Wajar

Komite Pemuda Geruduk KPK dan Kemendikti, Desak Penonaktifan Rektor UHO dan Usut Kekayaan Tak Wajar

16/05/2025

Media Partner

PETITE UTOPIA di PIK Avenue: Dunia Mini Penuh Warna
EKOBIS

PETITE UTOPIA di PIK Avenue: Dunia Mini Penuh Warna

by Redaksi
28/04/2025
CHAGEE Resmi Dibuka di PIK Avenue
EKOBIS

CHAGEE Resmi Dibuka di PIK Avenue

by Redaksi
28/04/2025
Cegah Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, KAI Kolaborasi Dengan TNI, POLRI dan Railfans Gencar Lakukan Sosialisasi
EKOBIS

Cegah Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, KAI Kolaborasi Dengan TNI, POLRI dan Railfans Gencar Lakukan Sosialisasi

by Redaksi
27/04/2025
KAI Perkuat Komitmen Keselamatan melalui Sertifikasi Petugas Operasional
EKOBIS

KAI Perkuat Komitmen Keselamatan melalui Sertifikasi Petugas Operasional

by Redaksi
27/04/2025
Tetap Tenang Urus Keuangan bersama Solusi Cerdas BRI Finance
EKOBIS

Tetap Tenang Urus Keuangan bersama Solusi Cerdas BRI Finance

by Redaksi
27/04/2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Komite Pemuda Geruduk KPK dan Kemendikti, Desak Penonaktifan Rektor UHO dan Usut Kekayaan Tak Wajar

Komite Pemuda Geruduk KPK dan Kemendikti, Desak Penonaktifan Rektor UHO dan Usut Kekayaan Tak Wajar

16/05/2025
Kemendesa Buka Rekrutmen Terbuka 41 Posisi Tenaga Ahli P3PD, Ini Syarat dan Jadwalnya

Kemendesa Buka Rekrutmen Terbuka 41 Posisi Tenaga Ahli P3PD, Ini Syarat dan Jadwalnya

18/04/2025
Lima Hari Hilang, Guru SMP di Butur Ditemukan Meninggal Dunia

Lima Hari Hilang, Guru SMP di Butur Ditemukan Meninggal Dunia

25/04/2025
Ternyata Sudah Ditakdirkan Melahirkan Anak Laki-laki atau Perempuan Saat Hamil, Tingkat Akurasi 95,98%

Ternyata Sudah Ditakdirkan Melahirkan Anak Laki-laki atau Perempuan Saat Hamil, Tingkat Akurasi 95,98%

05/11/2017
Pelajar Sultra Bersaing Ubah Sampah Jadi Karya Estetik, SMAN 4 Kendari Borong Dua Penghargaan

Pelajar Sultra Bersaing Ubah Sampah Jadi Karya Estetik, SMAN 4 Kendari Borong Dua Penghargaan

18/05/2025
Optimalisasi PAD, Pemkot Kendari Genjot Digitalisasi dan Penertiban Retribusi

Optimalisasi PAD, Pemkot Kendari Genjot Digitalisasi dan Penertiban Retribusi

16/05/2025
Imbau Warga Tak Bayar Parkir Tanpa Karcis Resmi, Wali Kota Kendari Tekankan Transparansi Retribusi

Imbau Warga Tak Bayar Parkir Tanpa Karcis Resmi, Wali Kota Kendari Tekankan Transparansi Retribusi

16/05/2025
Komite Pemuda Geruduk KPK dan Kemendikti, Desak Penonaktifan Rektor UHO dan Usut Kekayaan Tak Wajar

Komite Pemuda Geruduk KPK dan Kemendikti, Desak Penonaktifan Rektor UHO dan Usut Kekayaan Tak Wajar

16/05/2025

Panji Kendari merupakan media online yang mengabarkan peristiwa terkini di jazirah Sulawesi Tenggara dengan mengedepankan potensi daerah, potensi wisata, dan kejadian-kejadian untuk para pembaca.

Arsip Berita

Follow Us




Like Our Facebook

Follow Us

  • 291 Followers
  • 71 Subscribers
  • Kontak
  • Tim Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik

© 2019 PanjiKendari.Com

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA UTAMA
  • HUKUM
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • EKOBIS
  • KEBUDAYAAN
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • Dunia
  • OPINI
  • +
    • PENGUMUMAN
    • Prakiraan Cuaca
    • SAINTEK
    • SPORT
    • TIPS
    • Video

© 2019 PanjiKendari.Com