Panjikendari.com, Rumbia – Gegara dihantam angin kencang, satu tower Base Transceiver Station (BTS) milik PT Telkomsel yang berdiri tegak di Desa Pongkalaero, Kecamatan Kabaena Selatan, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, roboh alias tumbang.
Peristiwa ini terjadi pada Minggu dinihari, 8 Maret 2020, sekitar pukul 01.00 Wita. Belum diketahui secara pasti penyebab teknis tumbangnya infrastruktur telekomunikasi tersebut, yang pasti BTS ini tumbang saat angin kencang menerpa wilayah itu.
Beruntung, tower setinggi sekitar 20 meter tersebut hanya menimpa pagar area tower. Lokasi berdirinya jauh dari permukiman warga.
Warga setempat mengaku, tumbangnya satu-satunya infrastruktur telekomunikasi di Desa Pongkalaero ini menyebabkan jaringan telepon seluler warga setempat terputus.
“Warga sangat resah setelah jatuh ini pemancar karena sudah tidak bisa sama sekali menelpon. Kalau bisa diperbaiki cepat kasian,” ujar, Abdul Jabar, warga setempat.
Menurut Jabar, untuk bisa menggunakan handphone milik mereka, warga terpaksa harus ke desa lain dengan menempuh perjalanan belasan kilometer.
“Harus ke Desa Langkema pi baru bisa menelpon. Pokoknya putus total jaringan di sini,” tutup pria yang menjabat sebagai anggota BPD desa Pongkalaero ini.
Dihubungi terpisah, petugas BTS Batuawu dan Pongkalaero, Lamin juga mengakui jika BTS tersebut tumbang akibat angin kencang.
Lamin mengaku telah melaporkan hal tumbangnya BTS tersebut ke pihak PT Telkomsel di Jakarta.
“Barusan sudah saya laporkan masalah ini ke Jakarta. Insya Allah masalah ini akan segera ditangani,” tutupnya. (ari)