Panjikendari.com – Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), akan menjadikan jembatan Teluk Kendari sebagai salah satu ikon atau destinasi wisata andalan di kota itu.
“Jembatan Teluk Kendari ini benar-benar di tengah kota posisinya. Sehingga bisa dilintasi dan dinikmati pemandangannya. Ini nantinya akan sangat bagus sebagai obyek wisata,” kata Wali Kota Kendari, H Sulkarnain K, saat menghadiri simulasi pelaksanaan rekayasa lalu lintas di Kota Lama terkait pembangunan jembatan tersebut, Senin, 4 Mei 2020.
Sulkarnain yakin, jembatan yang menghubungkan sisi utara dan sisi selatan Kota Kendari yang melintasi Teluk Kendari ini akan menarik minat wisatawan domestik.
“Sehingga jembatan ini kedepan melalui Dinas Pariwisata akan dijadikan salah satu destinasi wisata,” katanya.
Ia juga mengaku Pemkot Kendari bersedia berbagi peran dengan pemerintah pusat sehubungan dengan pengoperasian jembatan Teluk Kendari sebagai wujud komitmen pembangunan mega proyek tersebut di ibukota Sultra.
Jembatan sepanjang 1.348,47 meter ini dibangun sejak 2015 dengan alokasi awal anggaran senilai Rp125 miliar, kemudian setiap tahun dikucurkan anggaran hingga selesai nanti akan menghabiskan dana sekitar Rp750 miliar.
Untuk konstruksi Jembatan Teluk Kendari ini menggunakan bentang kabel yang serupa dengan Jembatan Barelang di Batam, Jembatan Suramadu di Jawa Timur, dan Jembatan Merah Putih di Ambon.
Jembatan Teluk Kendari tersebut akan menghubungkan Kecamatan Kendari (utara teluk) dan Kecamatan Abeli (selatan teluk), dikerjakan oleh konsorsium PT Pembangunan Perumahan (PP) dan PT Nindya Karya. (man)