Panjikendari.com – Kepala Kantor Imigrasi Klas 1A Kendari, Hajar Aswad tidak bersedia menemui sejumlah awak media, soal aksi unjuk rasa Aliansi Persatuan Pemuda Mahasiswa Sulawesi Tenggara Bergerak (PPMSB), Senin 29 Juni 2020 siang.
Padahal, sejumlah awak media hendak mengonfirmasi terkait demo dan soal kedatangan 105 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang dijadwalkan akan tiba di Bumi Anoa, Selasa, 30 Juni 2020 besok. Termasuk tentang surat pernyataan yang ditandatanganinya di atas materai 6.000 perihal dirinya siap mundur dari jabatannya jika TKA kluster II masuk ke Sultra.
Sebelumnya, Kepala Imigrasi Kendari, Hajar Aswad datang menemui massa aksi.
Ia mengaku tidak salah dengan pernyataan yang sudah disepakati antara pihak Imigrasi dan massa aksi.
“Selain itu, soal 49 TKA yang masuk di Sultra tanggal 15 Maret 2020, memang menggunakan visa kunjungan secara aturan memang salah. Namun, saya memenuhi permintaan bahwa TKA yang masuk 49 orang yang tadinya mereka salah, saat ini statusnya sudah dialihkan sehingga bisa bekerja dan tinggal,” ucapnya.
Mekanismenya, sambung Hajar Aswad, tertuang dalam SOP dan dalam peraturan yang ada. Perubahan dari visa kunjungan menjadi visa kerja diatur dalam undang-undang keimigrasian nomor 6 tahun 2011.
“Alasan kenapa 49 TKA China itu tidak dipulangkan, karena status mereka sudah alih fungsi. Mereka masuk tanggal 15 Maret 2020 menggunakan visa kunjungan, keluar alih statusnya 17 April 2020,” pungkasnya.
Namun pernyataan Kepala Imigrasi tidak diterima oleh massa aksi. Bahkan, massa aksi mengancam akan melakukan demo lanjutan dengan jumlah massa lebih besar.
Usai menemui pendemo, Kepala Imigrasi buru-buru masuk ke dalam Kantor Imigrasi, seakan menghindari sejumlah awak media.
“Maaf ya, Kepala Imigrasi belum bisa menemui teman-teman Wartawan dengan alasan situasi belum memungkinkan,” ucap Kepala Seksi Teknologi Informasi, Lukito saat ditemui di lobi utama Kantor Imigrasi Kendari.
“Saya sudah sampaikan sama pimpinan (Kepala Imigrasi), tetapi pimpinan belum bersedia menemui wartawan,” ucapnya lagi. (ode)