panjikendari.com – Guna menyukseskan pesta demokrasi pemilihan umum (Pemilu) 2019, KPU Sulawesi Tenggara (Sultra) gencar-gencarnya melakukan sosialisasi hajatan pesta rakyat lima tahunan itu.
Berbagai cara dilakukan KPU, salah satunya adalah kegiatan KPU Go to Campus, yang merupakan program KPU secara nasional. Sasarannya adalah mahasiswa dan pemilih pemula.
Menindaklanjuti program tersebut, KPU Sultra, Jumat 12 Oktober 2018, menyambangi kampus Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK).
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Rektor UMK Muhammad Nasir, dan pemateri masing-masing, Ketua KPU Sultra La Ode Abdul Natsir Moethalib, menggantikan Almunardin (komisioner KPU Sultra), Nato Alhaq (komisioner KPU Sultra), dan Najib Husein (pakar politik), dipandu moderator Patta Hindi (tenaga pengajar UMK).
Ketua KPU Sultra, La Ode Abdul Natsir Moethalib, menyampaikan, kegiatan KPU Goes to Campus merupakan program KPU pusat yang diturunkan ke daerah dalam rangka menyebarluaskan atau memberikan informasi tentang kepemiluan kepada mahasiswa, khususnya pemilih pemula.
“Kami menyadari bahwa banyak sekali pemilih di kampus khususnya pemilih pemula. Karena mereka akan pertama kali memilih maka kita berharap melalui kegiatan ini, kita mencukupkan informasi mereka, dan memastikan para pemilih pemula mendapatkan informasi tentang pemilu serta tahapan-tahapan yang sudah dan akan berjalan,” kata Ojo.
Selain itu, Ojo –sapaan La Ode Abdul Natsir Moethalib– mengatakan, kegiatan KPU Goes to Campus juga untuk memberikan pemahaman mengenai hak dan kewajiban sebagai pemilih pemula.
Ojo mengapresiasi tingginya antusiasme mahasiswa UMK dalam mengikuti kegiatan KPU Goes to Campus tersebut. “Ini bukan kali pertama. Sebelum-sebelumnya kita sudah lakukan. Misalnya, di UHO, Mandala Waluya. Itu sudah. Dan kalau sumberdaya memungkinkan, kita akan lakukan di kampus lain, seperti IAIN Kendari, Unsultra, dan kampus-kampus lain,” katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor UMK, Muhammad Nasir, menyambut baik kegiatan KPU Goes to Campus di UMK. Paling tidak, kata dia, kegiatan seperti ini bisa menambah wawasan bagi mahasiswa tentang kepemiluan.
Selain itu, Muhammad Nasir berharap, kegiatan ini dapat mendukung pembangunan demokrasi yang lebih baik.
Bukan saja membangun demokrasi secara prosedural tetapi juga secara substansial. Salah satunya mendorong partisipasi pemilih.
Ia berharap, kegiatan-kegiatan seperti ini tidak hanya sampai disini. Namun dapat dilakukan secara berkelanjutan melalui program-program lain.
Penulis: Jumaddin Arif